Guru Mulai Divaksinasi, Presiden Targetkan Juli Sekolah Kembali Normal
Para pendidik dan tenaga kependidikan mulai menerima vaksin Covid-19 setelah tenaga kesehatan dan para pedagang lebih dulu divaksin. Presiden berharap sekolah bisa kembali normal pada awal tahun ajaran baru, Juli 2021,
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah tenaga kesehatan dan pedagang pasar, giliran para pendidik dan tenaga kependidikan menerima vaksinasi Covid-19. Presiden Joko Widodo menargetkan pemberian vaksin untuk 5 juta tenaga pendidikan dan kependidikan selesai pada bulan Juni dengan harapan sekolah bisa kembali normal pada awal tahun ajaran baru, Juli 2021.
Program vaksinasi untuk tenaga pendidikan dan kependidikan diawali dengan pemberian vaksin Covid-19 kepada para guru dan tenaga kependidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 70 Jakarta. Bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Presiden melihat langsung proses pemberian vaksin di sekolah yang terletak di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tersebut.
”Hari ini vaksinasi untuk tenaga pendidik dan kependidikan telah dimulai dan saya tadi menyaksikan semuanya berjalan lancar. Para guru, tenaga pendidik, semuanya yang di sini, prosesnya telah dimulai,” ujar Presiden saat memberikan keterangan seusai peninjauan.
Sebanyak 650 tenaga pendidik dan kependidikan di DKI Jakarta menjadi sasaran vaksinasi massal di SMA Negeri 70 Jakarta.
Para guru dan tenaga kependidikan di DKI Jakarta menjadi sasaran pertama vaksinasi Covid-19. Sebanyak 650 tenaga pendidik dan kependidikan menjadi sasaran vaksinasi massal di SMA Negeri 70 Jakarta. Mereka merupakan para pendidik dan tenaga kependidikan dari berbagai jenjang, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga pendidikan tinggi. Untuk mencegah terjadinya kerumuman, vaksinasi dibagi menjadi tiga tahap, yakni pukul 08.00-10.00 WIB sebanyak 250 orang, pukul 10.00-12.00 WIB sebanyak 150 orang, dan pukul 13.00 WIB hingga selesai sebanyak 250 orang.
Presiden menegaskan, guru, dosen, dan tenaga kependidikan mendapat prioritas penerima vaksin Covid-19 dengan harapan sekolah kembali normal pada tahun ajaran baru 2021/2022. Kegiatan belajar-mengajar kembali dilakukan secara tatap muka mulai awal tahun ajaran baru, bulan Juli nanti.
Setelah DKI Jakarta, diharapkan para tenaga pendidik dan kependidikan di seluruh daerah di Tanah Air mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pemerintah menargetkan pemberian vaksin kepada 5 juta guru, dosen, dan tenaga kependidikan bisa selesai pada Juni 2021.
”Targetnya pada Juni nanti lima juta guru, tenaga pendidik dan kependidikan insya Allah sudah bisa kita selesaikan (vaksinasi) semuanya sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali. Saya kira targetnya itu,” kata Presiden.
Guru, dosen, dan tenaga kependidikan mendapat prioritas penerima vaksin Covid-19 dengan harapan sekolah kembali normal pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Vaksinasi terhadap para guru, dosen, dan tenaga kependidikan merupakan kelanjutan pelaksanaan program vaksinasi nasional yang dimulai sejak 13 Januari 2021. Pada tahap pertama vaksinasi diberikan kepada tenaga kesehatan, dari dokter, perawat, hingga pekerja kesehatan lainnya. Pada tahap II vaksinasi diberikan kepada para pelayan dan pekerja publik, termasuk para tenaga pendidik dan kependidikan. Selain itu, juga orang lanjut usia (lansia) menjadi sasaran vaksinasi nasional tahap II.
Sementara itu, meski vaksinasi nasional sudah mulai berjalan, masih banyak masyarakat yang ragu, bahkan menolak untuk divaksinasi. Karena itulah, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo meminta pemerintah terus melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
”Pendekatan persuasif yang baik perlu dilakukan agar masyarakat mau dan bersedia diberi vaksin. Pemerintah perlu menjelaskan secara detail dan jelas poin-poin penting vaksinasi sehingga tak perlu sampai memberikan sanksi bagi mereka yang menolak divaksinasi,” katanya.
Lebih lanjut Bambang juga mengimbau masyarakat agar menerima vaksinasi Covid-19. Sebab, untuk mencapai kekebalan komunal, vaksinasi setidaknya harus dilakukan terhadap 180 juta penduduk. Selain itu, vaksinasi nasional juga ditujukan demi kebaikan dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia.