Wapres Ma\'ruf Amin meyakini kejayaan peradaban Islam bisa dikembalikan juga dari masjid. Dengan penguatan Islam moderat secara masif di masjid-masjid, dalam jangka panjang embrio kejayaan peradaban Islam terbentuk.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Cara berpikir sempit serta tak terbuka terhadap perubahan diyakini sebagai hambatan utama dalam upaya mengembalikan kejayaan peradaban Islam. Karena itu, masjid yang dalam sejarahnya melahirkan peradaban Islam diharapkan bisa menjadi tempat untuk memperkuat pemikiran Islam yang moderat dan dinamis.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat berpidato pada acara Milad Ke-43 Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (22/2/2021), menyampaikan, cara berpikir merupakan kunci utama dari maju-mundurnya sebuah peradaban. Cara berpikir sempit di sebagian kalangan umat Islam, belakangan ini, justru menghambat upaya membangun kembali peradaban Islam.
Cara berpikir sempit itu juga merupakan salah satu penyebab munculnya sifat egoistik, tak menghargai perbedaan pendapat, dan menolak berdialog. Karena itulah, menurut Wapres Amin, cara berpikir sempit berpotensi melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menumbuhkan radikalisme serta tindakan yang membenarkan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.
Sebaliknya, cara berpikir moderat dan terbuka justru dapat mengembalikan kejayaan peradaban Islam. ”Cara berpikir seperti apa yang bisa menjadi sumber terbentuknya peradaban Islam sebagaimana terjadi pada era keemasan Islam? Jawabannya adalah cara berpikir wasathy, yaitu cara berpikir moderat, dinamis, tetapi tetap dalam koridor manhaj dan tidak ekstrem,” kata Wapres yang menyampaikan pidato secara virtual dari kediaman resmi wapres di Jakarta.
Wapres Amin menjelaskan, cara berpikir wasathy memiliki ciri-ciri tetap menjaga dan mengamalkan manhaj atau kaidah yang dirumuskan ulama terdahulu yang masih relevan sekaligus menerima manhaj baru yang lebih baik. Ciri lain adalah senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi terus-menerus demi mengupayakan kebaikan dari waktu ke waktu.
Atas dasar itulah Wapres mengharapkan umat Islam dan para tokoh terus berupaya memperkuat cara berpikir moderat. ”Tempat yang paling baik untuk penguatan cara berpikir wasathy tersebut adalah masjid karena umat Islam tak bisa lepas dari pengaruh masjid,” ujar Wapres.
Ia juga menjelaskan bahwa sejarah mencatat, peradaban Islam muncul dari masjid. Sejak masa Rasulullah Muhammad SAW, masjid tak hanya dimanfaatkan sebagai tempat ibadah dan pusat keagamaan, tetapi juga aktivitas kemasyarakatan, ekonomi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karena itu, ia meyakini kejayaan peradaban Islam bisa dikembalikan juga dari masjid. Dengan penguatan Islam moderat secara masif di masjid-masjid, maka dalam jangka panjang embrio kejayaan peradaban Islam bisa terbentuk.
Kontribusi Masjid Istiqlal
Wapres juga berha”rap Masjid Istiqlal sebagai masjid negara bisa memberikan kontribusi dengan memberikan contoh bagi masjid-masjid lain di Nusantara, terutama dalam menebarkan kesejukan dan kedamaian kepada masyarakat. Selain itu juga menjadi teladan merawat harmoni dan persatuan, serta terus konsisten dalam dakwah Islam jalan tengah.
Senada dengan Wapres, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga menyampaikan bahwa semestinya masjid bukan hanya menjadi pusat peribadatan, tetapi juga pusat pemberdayaan umat serta pembangunan karakter bangsa.
”Indonesia memiliki lebih kurang 1 juta masjid dan mushala. Dengan jumlah yang besar ini tentu masjid punya potensi besar dalam membangun karakter bangsa serta umat yang rahmatan lil alamin (menjadi rahmat bagi alam),” katanya.
Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar menyampaikan, Masjid Istiqlal baru tidak hanya megah, cerah, dan terang secara fisik, tetapi juga secara struktur kepengurusan dan program. Pada Milad Ke-43, diluncurkan 41 program yang sudah dan akan dijalankan pengelola Masjid Istiqlal. Salah satunya memberikan pendidikan ulama yang setara dengan S-2 dan S-3. Pendidikan para ulama dilaksanakan sebagai upaya regenerasi ulama.