logo Kompas.id
Politik & HukumKomisi II DPR Kritisi Program ...
Iklan

Komisi II DPR Kritisi Program Sertifikat Tanah Elektronik

Komisi II DPR mengkritisi program sertifikat tanah elektronik di Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 1 Tahun 2021. Sebab, sertifikat warga akan ditarik untuk disimpan menjadi warkah di kantor pertanahan.

Oleh
RINI KUSTIASIH
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OQML0BTRoeW1-4OGZsYmG-QSOkg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F46360d5b-9279-45c2-b0aa-d50431a5216d_jpg.jpg
KOMPAS/DOKUMENTASI Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi NTB

Perwakilan masyarakat penerima sertifikat mengenakan alat protokol kesehatan lengkap saat mengikuti acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat Se-Indonesia di Mataram, Selasa (5/1/2020). Penyerahan dilakukan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo.

JAKARTA, KOMPAS — Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat mengkritisi program sertifikat tanah elektronik yang dikeluarkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 1 Tahun 2021. Sebab, salah satu pasal mengatur agar sertifikat warga ditarik untuk disimpan menjadi warkah di kantor pertanahan.

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung menilai, kebijakan kementerian itu kurang tepat karena sejumlah alasan.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000