Bahan Baku Vaksin Gelombang Empat Tiba, Ditarget Selesai Produksi Maret
Bahan baku 10 juta dosis vaksin Covid-19 ditambah satu juta dosis over field tiba di Tanah Air. Menurut rencana, produksi 10 juta dosis vaksin ini oleh PT Bio Farma akan selesai 20 Maret 2021.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bahan baku vaksin perusahaan asal China, Sinovac, kembali tiba di Jakarta, Selasa (2/2/2021). Pengiriman berupa bahan baku 10 juta dosis vaksin itu merupakan bagian dari 140 juta dosis yang akan tiba di Indonesia selama tahun 2021.
Kedatangan bahan baku vaksin Sinovac ini ditinjau Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Nadia Tarmizi, dan juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 10.15.
Kali ini kedatangan vaksin dan calon vaksin tahap keempat. Pada kedatangan keempat, vaksin yang diterima dalam bentuk bahan baku 10 juta dosis ditambah satu juta dosis over field.
Sebelumnya, vaksin jadi Sinovac yang diberi nama Coronavac tiba pertengahan dan akhir Desember 2020. Sementara itu, vaksin dalam bentuk bahan baku tiba 12 Januari. Saat itu Indonesia menerima 15 juta dosis bahan baku vaksin ditambah 1 juta dosis over field atau volume ekstra untuk mengantisipasi proses produksi di PT Bio Farma. Produksi vaksin dari 15 juta dosis bahan baku yang telah dikirim sebelumnya baru akan rampung 11 Februari mendatang.
Bambang menjelaskan, pengiriman bahan baku vaksin ini adalah bagian dari 140 juta dosis yang akan diperoleh Indonesia pada tahun 2021. Pengiriman dilakukan secara bertahap. Awalnya, pengiriman tahun ini akan berakhir November 2021, tetapi proses dipercepat sehingga pengiriman dari Sinovac akan selesai pada Juli 2021.
”Bahan baku gelombang pertama yang 15 juta dosis sudah mulai diproduksi sejak 14 Januari untuk 13 batch atau 13 juta dosis. Produksi akan selesai 11 Februari 2021,” tutur Bambang.
Dengan demikian, untuk memproduksi 13 juta dosis vaksin dari bahan baku, PT Bio Farma memerlukan 29 hari atau 21 hari kerja. Sementara bahan baku vaksin yang tiba Selasa (2/2/2021) akan diproduksi PT Bio Farma mulai 13 Februari. Menurut rencana, produksi 10 juta dosis ini selesai 20 Maret 2021. Produksi kedua ini memakan waktu 29 hari atau 25 hari kerja.
Bambang menambahkan, setelah bahan baku vaksin tersebut diolah menjadi produk jadi, ada uji mutu yang ketat baik di laboratorium PT Bio Farma dan BPOM. Hal ini untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Menurut rencana, kata Bambang, BPOM menerbitkan lot release untuk vaksin batch pertama yang diproduksi PT Bio Farma pada minggu pertama Februari 2021. SelanjutnyaKemudian, vaksin produksi PT Bio Farma ini akan didistribusikan melalui sistem manajemen distribusi vaksin.
Upaya keras
Kedatangan vaksin Sinovac tahap keempat ini, menurut Oscar Primadi, adalah upaya keras pemerintah untuk hadir dan menanggulangi pandemi Covid-19. Vaksin adalah salah satu langkah konkret yang diharap bisa mengendalikan laju penularan Covid-19.
Selain itu, vaksin ini telah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Oscar juga berterima kasih kepada Bea Cukai yang mempermudah kedatangan vaksin dan bahan baku vaksin ke Indonesia.
Vaksin produksi PT Bio Farma ini akan digunakan untuk memvaksinasi 17,4 juta pelayan publik baik anggota TNI, Polri, dan petugas publik lainnya. Sejauh in tahap pertama vaksinasi dilakukan untuk 1,5 juta tenaga kesehatan.
Namun, menurut Oscar, vaksinasi tenaga kesehatan yang mendapat prioritas pertama ini baru mencapai 500.000 orang. Vaksinasi tahap pertama ini sudah berlangsung sejak 13 Januari atau 20 hari.
Presiden Joko Widodo saat mendapatkan dosis kedua vaksinasi pada 27 Januari lalu mengatakan, proses vaksinasi memang memerlukan waktu dan manajemen lapangan yang baik. Karena itu, Presiden meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperbaikinya.
Kendati vaksinasi sudah dimulai, Nadia mengingatkan, masyarakat tetap perlu disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Protokol kesehatan ini sangat penting untuk mengurangi laju penularan Covid-19. ”Jangan sampai kita lengah, tetap disiplin dalam mengatasi Covid-19,” tuturnya.
Beda kemasan
Vaksin Covid-19 yang diproduksi PT Bio Farma ini akan berbeda kemasan dengan Coronavac yang diproduksi langsung oleh Sinovac. Dalam kemasan vaksin produksi PT Bio Farma, nama yang digunakan adalah Covid-19 Vaccine.
Selain itu, menurut Bambang, Coronavac dikemas dalam dosis tunggal. Setiap kemasan kecil (file) berisi satu dosis Coronavac dan satu dus berisi 40 dosis.
Setiap kemasan kecil vaksin yang diproduksi PT Bio Farma akan terdiri atas 10 dosis. Adapun dalam satu dus besar terdapat sepuluh kemasan. Dengan demikian, setiap dus besar vaksin produksi PT Bio Farma berisi 100 dosis vaksin.
Namun, Bambang meyakinkan, perbedaan kemasan tidak akan membedakan kualitas vaksin.