Saat Bantuan Modal Dikucurkan agar UMKM Tak Menyerah
Dampak pandemi Covid-19 membuat usaha mikro, kecil, dan menengah semakin terpuruk. Untuk itu, pemerintah memberikan bantuan modal kerja Rp 2,4 juta per UMKM. Presiden Jokowi meminta agar UMKM jangan menyerah.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
Amplop putih bertulisan Bantuan Modal Kerja Presiden Republik Indonesia kembali dibagikan. Kali ini 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan sejumlah wilayah di Jawa Barat yang mendapatkan.
Amplop tersebut berisi Rp 2,4 juta dan diharap mampu menambah modal kerja para pelaku usaha mikro yang terguncang kehidupannya akibat pandemi Covid-19. Pendapatan warga umumnya menurun setengah sampai dua pertiga dari biasanya.
”Saya harap dalam kondisi seperti ini tidak ada yang menyerah, tetapi tetap bekerja keras meski dalam kondisi sangat sulit. Pada saatnya kita akan kembali ke keadaan normal,” kata Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat penyerahan bantuan modal kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (8/1/2021).
Saya harap dalam kondisi seperti ini tidak ada yang menyerah, tetapi tetap bekerja keras meski dalam kondisi sangat sulit. Pada saatnya kita akan kembali ke keadaan normal.
Rabu (13/1/2021), vaksinasi Covid-19 dimulai. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksinasi kemudin para dokter dan perawat. Secara keseluruhan, 182 juta orang akan divaksinasi di Indonesia. Ini dilakukan untuk mendapatkan kekebalan komunal.
Setiap warga yang divaksin akan mendapatkan dua dosis vaksin. Karena itu, pemerintah perlu menyediakan hampir 400 juta dosis untuk seluruh Indonesia. Selain itu, proses vaksinasi memerlukan waktu, yang dalam perhitungan butuh sekitar 15 bulan.
Lebih jauh Presiden Jokowi mengingatkan, kendati vaksinasi dimulai pekan depan, keadaan tak langsung normal. Karena itu, Presiden meminta para penerima bantuan modal kerja ikut menyampaikan kepada keluarga, tetangga, teman, dan handai tolannya supaya tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. ”Pakai masker, cuci tangan sehabis berkegiatan. Jaga jarak seperti ini. Harus disiplin, dan kalau ini bisa dilakukan, sangat mengurangi penularan,” ucapnya.
Penurunan keuntungan
Kondisi sulit di masa pandemi dibenarkan beberapa penerima bantuan modal kerja. Salah seorang pedagang kopi keliling yang biasa menjajakan dagangannya di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, menyebutkan, omzetnya kini tinggal berkisar Rp 70.000-Rp 80.000 per hari. Sebelum pandemi, omzetnya Rp 200.000 sampai Rp 250.000.
Salah seorang pedagang sayuran di sekitar Cisarua, Kabupaten Bogor, juga menyebutkan penurunan keuntungan yang dialaminya. Dari berjualan sayur di pinggiran toko, sebelum pandemi, dia bisa mengantongi keuntungan Rp 250.000-an. Kini, keuntungan hanya Rp 70.000-Rp 80.000. Padahal, modal untuk berdagang tetap sekitar Rp 500.000-Rp 700.000.
Bantuan modal itu diharapkan akan terus digulirkan agar usaha mikro dan kredit kecil bisa terus bertahan hidup di tengah krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya yang terpuruk.
Selanjutnya, Presiden Jokowi pun setengah bergurau mengatakan usaha dagang sayuran bisa berkembang tiga-empat kali lipat dengan bantuan modal kerja. Kendati pendapatan dan keuntungan menurun, Presiden juga berharap semua tetap bertahan dan berusaha keras. Dengan demikian, saat kondisi kembali normal, usaha kembali bergerak kencang.
Program bantuan modal kerja telah diberikan mulai Juli 2020. Setiap pelaku usaha diberikan uang tunai Rp 2,4 juta untuk memperkuat usahanya. Secara keseluruhan, bantuan ini ditujukan untuk 12 juta pelaku usaha mikro. Bantuan modal itu diharapkan akan terus digulirkan agar usaha mikro, kecil, dan menengah kecil bisa terus bertahan hidup di tengah krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya.