logo Kompas.id
Politik & HukumMenjaga Keseimbangan Sikap...
Iklan

Menjaga Keseimbangan Sikap Tegas dan Perlindungan Hak Asasi Manusia

Tertembaknya enam anggota FPI menjadi perbincangan di ruang publik. Ada yang mendukung Polri karena menilai hal itu bagian dari penegakan hukum, tetapi ada yang mengkritik Polri karena bertindak dengan kekerasan.

Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wDgJ4rTGtpBMcYglo4wKH0g1Q8M=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fd2a4f641-392b-4676-ba1d-4d54cdfa2a16_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (tiga kiri) didampingi ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik (empak kiri) berbicara kepada para jurnalis di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (14/12/2020).

Silang pendapat mengenai kronologi penembakan yang menyebabkan tewasnya enam anggota FPI itu menyeruak di ruang publik beberapa pekan terakhir ini. Insiden antara anggota Front Pembela Islam (FPI) dan personel  polisi ini terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020). Sejumlah penjelasan muncul terkait peristiwa yang disebut terjadi sekitar pukul 00.30 itu.

Kepala Polda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan, anggotanya diserang saat hendak menyelidiki kebenaran informasi terkait adanya pengerahan massa saat pemimpin FPI Rizieq Shihab akan diperiksa di Polda Metro Jaya, Senin siang. Namun, kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, menuturkan, rombongan Rizieq dihadang dan ditembak (Kompas.id, 9/12/2020).

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000