Presiden Minta PPP Jadi Teladan Perkokoh Persatuan
Saat membuka Muktamar IX PPP, Presiden Joko Widodo meminta PPP menjadi teladan dalam memperkokoh persatuan. Tak hanya dalam pembangunan, upaya untuk memperkuat persatuan bisa melalui media sosial.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Partai Persatuan Pembangunan diharapkan menjadi teladan bagi organisasi lain di Tanah Air dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Tak hanya memberikan sumbangsih lebih besar terhadap pembangunan, upaya untuk memperkuat persatuan juga dapat dilakukan dengan mengisi media sosial dengan narasi-narasi positif.
Harapan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato secara virtual dalam pembukaan Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jumat (18/12/2020) malam.
”PPP bisa menjadi contoh, bisa menjadi teladan bagi organisasi lain dalam memperkokoh persatuan dan kerukunan kita, serta dalam mempercepat pembangunan nasional,” kata Presiden yang mengikuti acara Muktamar PPP secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Muktamar IX PPP digelar secara tatap muka sekaligus virtual. Rangkaian acara muktamar dilaksanakan dengan tatap muka di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan diikuti para pengurus dan kader secara virtual di tujuh kota lain.
Presiden yang selama acara didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan, sebagai partai Islam tertua dan pemersatu umat, PPP berpengalaman dalam membangun bangsa. Karena itulah PPP diyakini bisa memberikan teladan yang baik bagi organisasi lain bagaimana membangun persatuan dan kerukunan bangsa.
PPP juga diharapkan bisa memperbesar kontribusi dalam upaya-upaya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta percepatan pembangunan nasional. Salah satunya dengan memanfaatkan komunikasi yang semakin efektif untuk menyebarkan Islam wasathiyah atau moderat, kesejukan, kedamaian, serta menumbuhkan toleransi dalam kemajemukan bangsa.
Partai yang dideklarasikan pada 5 Januari 1973 itu pun diharapkan bisa secara aktif mengisi pemberitaan di media sosial dengan narasi-narasi positif. Ini penting mengingat selama ini media sosial masih dipenuhi dengan berita bohong, hoaks, ujaran kebencian, bahkan fitnah.
”Kita harus aktif mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan, dengan kesejukan. Kita juga harus mengklarifikasi berita-berita yang tidak benar, berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran kebencian,” kata Presiden.
Infrastruktur komunikasi yang telah dibangun pemerintah semestinya dimanfaatkan untuk aktivitas yang positif dan produktif. Narasi-narasi tentang pentingnya saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa harus terus didengungkan di media sosial. Selain untuk menutup hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah, narasi positif itu juga penting untuk menjaga persatuan serta merawat kerukunan bangsa.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi kembali menegaskan pertimbangan pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran selama enam tahun terakhir. Jalan tol, jalur kereta api, jalur penerbangan, dan tol laut tak hanya dibangun untuk mempermudah konektivitas, tetapi juga untuk memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa. Begitu pula infrastruktur digital dibangun untuk meningkatkan konektivitas budaya, gagasan, serta semangat sebagai bangsa yang besar.
”Infrastruktur konektivitas ini bukan hanya dimaksudkan untuk integrasi ekonomi nasional, bukan hanya mempermudah dan mempermurah arus logistik, bukan hanya untuk meningkatkan ekonomi digital dan e-commerce, tetapi juga dimaksudkan untuk semakin memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia,” kata Presiden.
Jalan keluar
Sementara itu, dalam pidato politiknya, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menegaskan akan berada dalam barisan pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan, termasuk pandemi Covid-19.
”Kami akan berbaris, Bapak Presiden, untuk ikut serta dalam pemulihan ini (dampak Covid-19). Kami sadar dan berempati sepenuhnya bahwa yang diperlukan oleh rakyat adalah jalan keluar dari berbagai kesulitan,” ujarnya.
PPP, lanjut Suharso, tidak akan mendahulukan pertimbangan elektoral dalam membantu pemerintah. Lebih dari itu, PPP akan terus berupaya memberikan jalan keluar atas berbagai persoalan yang dihadapi rakyat. PPP siap bekerja keras dan proaktif terlibat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, pemenuhan kebutuhan pokok, dan pemulihan ekonomi keluarga sehari-hari.
Pilihan itu diambil karena PPP menyadari bahwa pembangunan adalah ikhtiar untuk memenuhi hak-hak rakyat serta menciptakan kemakmuran dan keadilan. Pembangunan juga merupakan jalan menuju Indonesia yang gemah ripah loh jinawi serta jembatan menuju Indonesia yang adil dan makmur.
Muktamar IX PPP yang dibuka pada Jumat (18/12/2020) malam akan berlangsung hingga 21 Desember 2020. Agenda utama muktamar adalah memilih ketua umum PPP. Menurut sejumlah petinggi PPP, saat ini ada dua kader PPP yang mengejar posisi tersebut. Selain Suharso Monoarfa, kader lainnya adalah Taj Yasin Maimoen yang saat ini juga menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah.