Dalam rangka meningkatkan kemampuan siber prajurit, TNI menggelar kompetisi siber. Selain untuk membangun SDM yang mumpuni dalam menghadapi perang siber, kegiatan ini juga penting untuk meningkatkan sinergisitas.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — TNI mengadakan Kompetisi Siber TNI 2020 untuk membangun sumber daya manusia siber di dalam tubuh TNI. Dari lomba tersebut, tidak saja diperoleh pemenang yang terbukti bisa menyelesaikan berbagai macam masalah keamanan siber, tetapi juga melakukan sinergi.
Komandan Satuan Siber TNI Brigadir Jenderal (Mar) Suaf Yanu Hardani, Jumat (11/12/2020), mengatakan, pihaknya merujuk instruksi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang mengatakan media sosial dan media maya adalah ajang peperangan opini.
”Kalau tidak hati-hati, media sosial bisa memecah belah bangsa. Media sosial jadi ajang pertempuran,” kata Suaf.
Ajang kompetisi siber dimaksudkan untuk meningkatkan sinergitas di antara insan siber TNI. Sinergi sangat dibutuhkan dalam perang siber.
Selain itu, ajang kompetisi siber ini untuk meningkatkan sinergitas di antara insan siber TNI. Menurut Suaf, sinergi sangat dibutuhkan dalam perang siber. Kali ini sinergitas dibangun di antara satuan-satuan yang telah ada di TNI. Dalam kompetisi ini, pemenang pertama diraih Tim Flag (INITIAL_D-REBORN) dari Satsiber TNI AU, pemenang kedua oleh Tim Cygnus dari TNI AL, dan pemenang tiga Tim Pussansiad dari TNI AD.
”Cukup banyak yang ikut, ada 32 tim. Satu tim tiga orang,” kata Suaf.
Letnan Satu Cahyo dari Tim Flag (INITIAL_D-REBORN) TNI AU mengatakan, ia telah memiliki kekompakan dengan dua anggota tim lainnya. Walaupun belajar sendiri-sendiri, ketiganya terpadu dalam beberapa lomba siber di TNI. ”Kemarin waktu lomba di TNI AD, kami peringkat kedua. Juara dari Satsiber TNI. Sekarang kami yang juara,” katanya bangga.
Pendaftaran lomba dimulai 9 Desember 2020. Dalam kompetisi Cyber Security Capture The Flag ini, ada berbagai materi yang dilombakan. Cahyo bercerita, materinya adalah Web Exploitation, Reverse Engineering, Open Source, Cryptography, dan Digital Forensic.
Para peserta juga diharuskan melaksanakan analisis terhadap berkas ataupun Service untuk mencari String Unique dan Submit Flag pada sistem penyisihan melalui Scoreboard serta dilanjutkan pembuatan Proof Of Concept (POC) dalam bentuk Write Up yang harus diselesaikan selama 12 jam.
”Tujuan lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap siber,” kata Suaf.
Ia menilai acara ini cukup berhasil. Ke depan, Satsiber TNI tentu akan terus mengembangkan diri, baik dengan membina sinergitas di dalam satuan siber TNI maupun dengan komunitas siber sipil.