Pemungutan Suara Dinilai Lancar, Belum Ada Laporan Insiden Menonjol
Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 di 270 daerah berjalan lancar dan aman. Hingga Rabu malam, Polri belum mendapat laporan insiden dan gangguan keamanan. Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis pun memberikan apresiasi.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kepolisian Negara RI belum menerima laporan adanya insiden dalam pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020. Kepolisian berharap kelancaran pelaksanaan pemungutan suara tak diikuti dengan euforia yang berlebihan.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis, dalam keterangan pers, Rabu (9/12/2020), di Jakarta, menyatakan apresiasinya kepada seluruh pihak dan elemen masyarakat yang telah berpartisipasi ikut mengamankan Pilkada Serentak 2020. Idham juga mengapresiasi pasangan calon (paslon) yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan dewasa dalam berpolitik.
"Kita bersyukur, proses pencoblosan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah pemilihan berjalan dengan aman dan terkendali, tanpa adanya gangguan," kata Idham.
"Kita bersyukur, proses pencoblosan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah pemilihan berjalan dengan aman dan terkendali, tanpa adanya gangguan"
Menurut Idham, hingga saat ini, pihaknya belum menerima adanya laporan insiden terkait proses pemungutan suara. Dia pun berharap agar kondisi damai tersebut dapat terus terjaga.
Selanjutnya, Idham berharap agar masyarakat terutama para pasangan calon dan tim suksesnya agar siap menerima segala macam hasil maupun keputusan dari proses pemungutan suara. Hal itu mesti dipandang sebagai bagian dari proses pendewasaan demokrasi.
Di sisi lain, Polri mengimbau agar para paslon beserta pendukung, simpatisan, hingga tim sukses atau tim pemenangan tidak melakukan kerumunan seusai melakukan pemuntutan suara. Hal itu terutama bagi kelompok masyarakat yang berencana untuk melakukan konvoi karena paslon yang didukungnya unggul dalam proses hitung cepat.
Euforia berlebihan
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono menambahkan, euforia yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan keamanan. Di sisi lain, saat ini pandemi Covid-19 juga masih marak dan dikhawatirkan terjadi penularan saat berkerumun.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan konvoi untuk merayakan kemenangan paslon di jalan atau di tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan massa. Tetap patuhi protokol kesehatan”
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan konvoi untuk merayakan kemenangan paslon di jalan atau di tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan massa. Tetap patuhi protokol kesehatan,” kata Argo.
Argo mengatakan, seusai proses pemungutan suara, Kepolisian bersama TNI akan mengawal surat dan kotak suara dari tempat pemungutan suara (TPS), desa, kecamatan, kabupaten/kota, hingga tingkat provinsi. Dalam Pilkada Serentak 2020, Mabes Polri menurunkan sekitar 192.000 personel beserta 139 perwira tinggi maupun perwira menengah.
Pengerahan perwira tinggi dan perwira menengah tersebut dilakukan untuk memantau kesehatan personel, mengawal pendistribusian logistik, serta memberi motivasi bagi personel kepolisian di lapangan.