Ketua Dewan Masjid Indonesia M Jusuf Kalla meminta aparat keamanan mengerahkan segala upaya untuk menumpas gerakan teror sampai ke akar-akarnya agar mereka tidak berkeliaran lagi di Sigi dan wilayah lain di Indonesia.
Oleh
FX LAKSANA AS
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Dewan Masjid Indonesia M Jusuf Kalla menyampaikan belasungkawa atas kematian satu keluarga di Desa Lemba Tonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kalla juga mengecam keras aksi terorisme yang ditengarai dilakukan Mujahidin Indonesia Timur.
”Atas peristiwa yang menimpa satu keluarga yang menjadi korban aksi teroris di Sigi, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Semoga para korban mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan. Dan, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Saya juga mengecam keras aksi teroris yang melampaui batas kemanusiaan yang terjadi di Poso tersebut,” kata Kalla melalui siaran pers, Minggu (29/11/2020).
Pasca-peristiwa yang terjadi pada Jumat lalu itu, Kalla melanjutkan, polisi tentu telah melakukan usaha keras dalam menumpasnya. Selanjutnya polisi diharapkan untuk mengerahkan segala upaya untuk menumpas gerakan teror sampai ke akar-akarnya agar mereka tidak berkeliaran lagi di Sigi dan wilayah lainnya di Indonesia.
Usaha keras aparat, menurut Kalla, akan memulihkan rasa takut masyarakat sekaligus memberi jaminan keamanan. Kalla juga mengingatkan, terorisme adalah musuh bersama umat manusia. Oleh karena itu harus dilakukan perlawanan secara bersama sama tanpa rasa takut.
Secara terpisah, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyebut tindakan teroris di Sigi merupakan tindakan yang biadab, tidak berperikemanusiaan, dan mengancam perlindungan dan penghormatan hak-hak asasi manusia.
Oleh karena itu, Komnas HAM mengecam keras tindakan pembunuhan yang disertai perusakan barang milik warga tersebut. Komnas HAM pun meminta aparat kepolisian untuk segera mengejar, menangkap, dan membawa para pelakunya ke pengadilan.
”Siapa pun pelaku dan dari kelompok mana pun pelaku tersebut. Langkah-langkah nyata dan segera harus diambil Polri demi tegaknya hukum dan terlindunginya hak asasi korban dan keluarganya,” ujar Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin melalui siaran pers, Minggu.
Komnas HAM pun meminta Presiden Joko Widodo dan aparat keamanan untuk menjamin keselamatan masyarakat dan mencegah peristiwa yang sama berulang. Selain itu, Komnas HAM juga mengajak semua elemen bangsa untuk tidak terprovokasi dan bersama-sama aktif mencegah tindakan intoleransi dan teror yang mengancam harkat dan martabat manusia.