Rencana vaksinasi sebagai salah satu upaya pengendalian Covid-19 terus dimatangkan. Selain memastikan pengadaan vaksin, pemerintah juga melakukan simulasi vaksinasi. Presiden Jokowi meminta simulasi terus dilakukan.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rencana vaksinasi sebagai salah satu upaya pengendalian Covid-19 terus dimatangkan. Selain memastikan proses pengadaan vaksin, pemerintah juga melakukan simulasi vaksinasi di berbagai daerah.
Terkait simulasi vaksinasi, Presiden Joko Widodo meminta untuk terus dilakukan agar tidak ada kesalahan saat pelaksanaan. ”Kemarin saya lihat simulasi vaksinasi. Saya lihat di lapangan sudah baik dan saya minta simulasi ini terus dilakukan sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik,” kata Presiden saat menyampaikan sambutan pengantar rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Pada Rabu (18/11/2020), Presiden Jokowi memantau pelaksanaan simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat. Menurut rencana, Presiden akan kembali memantau pelaksanaan simulasi vaksinasi di daerah lain guna memastikan persiapan pelaksanaan vaksinasi berjalan baik. Sehari kemudian, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga melihat simulasi vaksinasi di Bekasi, Jawa Barat.
Kemarin saya lihat simulasi vaksinasi. Saya lihat di lapangan sudah baik dan saya minta simulasi ini terus dilakukan sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik.
Dalam rapat yang juga dihadiri Wapres Amin, Presiden meminta laporan perkembangan proses pengadaan vaksin. Selain itu, persiapan distribusi serta proses administrasi vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi.
Sebab, menurut Presiden, semestinya proses administrasi seperti pembayaran pembelian vaksin sudah dilakukan. ”Kemudian kesiapan vaksinasi itu sudah berapa persen, baik yang menyangkut proses distribusi, kemudian persiapan untuk cold chain, sealer-nya seperti apa, dan proses administrasi menuju ke tahapan-tahapan di BPOM yang berkaitan dengan emergency use of authorization seperti apa, saya ingin mendapatkan laporannya,” tutur Presiden.
Analisis data uji klinis
Dalam jumpa wartawan secara virtual seusai rapat terbatas, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan vaksinasi. ”Kementerian Kesehatan melakukan berbagai penyiapan, mulai dari sumber daya manusianya, kemudian fasilitas sarana dan prasarana, hingga melakukan simulasi-simulasi,” katanya dari Kantor Presiden, Jakarta.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan simulasi pendistribusian vaksin supaya tidak ada hambatan saat vaksinasi dilaksanakan. Simulasi distribusi dilakukan secara detail untuk menghindari hambatan dan keterlambatan distribusi vaksin.
Kami juga melakukan simulasi-simulasi mengenai bagaimana pendistribusiannya. Semua detail supaya kita tahu betul apa yang harus dilengkapi, apa yang harus dikerjakan. Supaya di saat pelaksanaannya tidak terjadi hambatan maupun keterlambatan.
”Kami juga melakukan simulasi-simulasi mengenai bagaimana pendistribusiannya. Semua detail supaya kita tahu betul apa yang harus dilengkapi, apa yang harus dikerjakan. Supaya di saat pelaksanaannya tidak terjadi hambatan maupun keterlambatan,” ujar Terawan.
Berbagai persiapan itu, lanjut Terawan, akan dilaksanakan secara rutin dan terus-menerus, seperti arahan Presiden Jokowi. Dengan begitu, diharapkan vaksinasi bisa berjalan baik dan lancar.
Terkait pengadaan vaksin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan, uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah selesai. Berdasarkan uji klinis diketahui vaksin Sinovac relatif baik. Meski begitu, saat ini BPOM masih melakukan analisis terhadap data uji klinis sebagai pertimbangan untuk memberikan izin penggunaan darurat atau izin edar darurat.