Mundurnya Pengurus PAN Diperkirakan Masih Berlanjut
Menyusul terbentuknya Partai Ummat, Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kota Bandung Uum Syarif Usman mundur dari jabatan sekaligus keanggotaan partainya. Setelah Uum, diperkirakan akan keluar lagi kader PAN lainnya.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Bandung Uum Syarif Usman yang mundur dari jabatan sekaligus keanggotaan partai diperkirakan bukan satu-satunya kader yang akan keluar dari partai tersebut. Kemunculan Partai Ummat, partai yang didirikan oleh salah satu pendiri PAN, Amien Rais, diperkirakan menjadi pemicu.
Pengajar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, dihubungi dari Jakarta, Kamis (8/10/2020), mengatakan, pandangan sebagian kader PAN terbelah seusai kemunculan Partai Ummat. Di satu sisi ingin tetap bersama Ketua Umum Zulkifli Hasan, tetapi di sisi lain mereka masih mewarisi pemikiran kritis sebagai oposisi seperti Amien Rais.
Menurut dia, pada dasarnya kader-kader PAN merupakan tokoh kritis yang mengawal pemerintah. Namun, belakangan, PAN lebih memilih mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga ada sebagian kader yang kecewa. ”Kemungkinan, kader yang akan mundur masih ada, tinggal menunggu momentum politik yang tepat,” ujarnya.
Pilihan bagi kader-kader tersebut hanya dua, yakni tetap bergabung dengan PAN, dengan segala konsekuensinya, atau mundur dari partai. Sikap tersebut kemudian sedikit terakomodasi dengan lahirnya Partai Ummat yang secara garis besar memiliki haluan seperti sikap Amien.
Kemungkinan kader yang akan mundur masih ada, tinggal menunggu momentum politik yang tepat.
Kemunculan partai ini mulai membuat soliditas kader terganggu karena partai itu didirikan oleh pendiri PAN. Bahkan Amien, selama puluhan tahun, telah menjadi ikon dan tokoh yang mampu menarik suara pemilih PAN. ”Tugas Ketum PAN Zulkifli untuk mencegah kader-kadernya tidak keluar dan memperkuat soliditas partai,” kata Adi.
Ditanya soal kemungkinan bergabung dengan Partai Ummat, Uum sendiri belum menegaskan hal itu. Dia ingin beristirahat sejenak sebelum memutuskan langkah politik selanjutnya. Namun, dia siap jika diminta membantu Amien membesarkan partai baru tersebut.
”Saya sudah mengenal Pak Amien sejak 1995. Beliau seperti orangtua saya sebagai tokoh yang menginspirasi,” ucapnya.
Uum merupakan satu dari beberapa pengurus PAN yang menyatakan mundur. Selain dia, setidaknya dua pengurus lain dari Jabar, yakni Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN Jabar Asep Hendra Maulana dan Wakil Bendahara DPD PAN Kabupaten Pangandaran Ade Nanang, juga menyatakan mundur.
Kritisi UU Cipta Kerja
Sejauh ini, surat pernyataan pengunduran diri Uum dari jabatannya sebagai Ketua DPD PAN Kota Bandung dan keanggotaan partai ditulis pada Rabu (7/10/2020). Menurut dia, sikap PAN yang mendukung UU Cipta Kerja tidak sejalan dengan haluan partai yang memperjuangkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan, mendukung penciptaan lapangan kerja yang layak, serta membela buruh, pekerja marjinal, dan kaum duafa.
Sikap yang diambil oleh petinggi PAN dinilai tidak mewakili kepentingan buruh, bahkan mengabaikan usulan dari organisasi Muhammadiyah, organisasi yang menurut dia memiliki andil besar dalam membesarkan PAN. Dia mengklaim mayoritas pengurus di Kota Bandung juga merasakan kekecewaan serupa.
”Saya sudah harus mengambil Langkah tegas secara pribadi untuk mundur karena PAN tidak lagi sesuai platform awal, tidak aspiratif, dan tidak melihat realitas yang ada di masyarakat,” tutur Uum.
Cuma alibi belaka
Alasan yang diungkapkan Uum dinilai hanya sebagai alibi dan dijadikan pembenaran. Kinerjanya sebagai Ketua DPD kurang maskimal sehingga PAN tidak mendapat satu pun kursi di DPRD Kota Bandung dalam Pemilu 2019.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PAN Soni Sumarsono menilai, alasan yang diungkapkan Uum dinilai hanya sebagai alibi dan dijadikan pembenaran. Kinerjanya sebagai Ketua DPD kurang maskimal sehingga PAN tidak mendapat satu pun kursi di DPRD Kota Bandung dalam Pemilu 2019.
”Sekretariat DPP PAN hari ini belum menerima surat pengunduran diri Uum. Jika hal itu benar, DPP PAN menerima dan tidak berkeberatan hati menyetujui keinginan Uum untuk mundur dari ketua DPD dan berhenti dari anggota,” katanya.