Presiden Jokowi: Semua Pelaku Usaha Harus Bertahan
Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku usaha mikro dan kecil terus bertahan menghadapi kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Meski terjadi penurunan omzet atau bangkrut, Presiden mengajak untuk bangkit lagi.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
Semua pelaku usaha, baik usaha mikro, kecil, menengah, maupun besar, diharapkan mampu bertahan dalam kondisi sulit di tengah pandemi Covid-19. Penurunan omzet diyakini terjadi. Oleh karena itu, kerja keras dan bersyukur menjadi modal untuk menghadapi hal itu.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan ini dalam acara penyerahan bantuan modal kerja di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/9/2020). Bantuan modal kerja senilai Rp 2,4 juta ini diberikan kepada para pelaku usaha mikro dan kecil, seperti pedagang pasar, pedagang kaki lima, dan pelaku usaha informal lainnya. Program ini akan menyasar 12 juta pelaku usaha.
”Jangan sampai ada yang tutup. Harus buka lagi, kerja lagi. Karena begitu keadaan normal, jangan sampai ada (pesaing) yang ngisi. (Kalau) saat normal usahanya (sudah) berjalan, nanti meneruskannya lebih gampang. Kalau sudah tutup, untuk mulai lagi tidak mudah,” katanya.
Jangan sampai ada yang tutup. Harus buka lagi, kerja lagi. Karena begitu keadaan normal, jangan sampai ada (pesaing) yang ngisi. (Kalau) saat normal usahanya (sudah) berjalan, nanti meneruskannya lebih gampang. (Presiden Jokowi)
Ini disampaikan setelah seorang pedagang kaki lima di Jakarta, Nahrowi, menceritakan usahanya bangkrut setelah pandemi Covid-19.
Awalnya, Nahrowi berjualan gorengan dan kopi. Para pengojek daring kerap mampir dan berbelanja di lapaknya. Dulu, omzet Nahrowi bisa berkisar Rp 600.000 per hari.
”Sekarang sama sekali tidak (ada pendapatan) karena tidak ada mereka (pembeli), otomatis bangkrut, Bapak,” kata Nahrowi yang akan merintis kembali usahanya.
Kesulitan serupa dihadapi pedagang lain. Warda, pedagang siomay dari Bekasi, menceritakan penurunan omzetnya. Biasanya, omzet per hari bisa mencapai Rp 500.000-Rp 600.000. Kini, omzet umumnya Rp 200.000 saja.
Salah seorang pedagang kaki lima yang biasa berjualan sayur dan kebutuhan sehari-hari di Kemayoran juga menyampaikan hal serupa. Kendati pasokan sayur, telur, dan minyak relatif lancar saat ini, penurunan omzet tak terhindarkan.
Presiden Jokowi meminta semua terus bekerja keras dan mensyukuri berapa pun omzet yang diperoleh. Sebab, kondisi sulit ini dialami semua, baik pengusaha mikro, kecil, menengah, maupun besar. Bahkan, Indonesia dan 215 negara lain menghadapi krisis akibat pandemi yang sama.
”Tapi kita juga wajib bersyukur karena ekonomi kita masih bergerak. Pandemi juga terus kita tekan agar tidak naik,” katanya.
Harapannya, akhir tahun atau awal tahun 2021, vaksin bisa diproduksi dan bisa mengatasi pandemi.
Harapannya, akhir tahun atau awal tahun 2021, vaksin bisa diproduksi dan bisa mengatasi pandemi.
”Kalau vaksin sudah mulai disuntikkan artinya situasi sudah menuju normal kembali. Tapi yang disuntik lebih kurang 170 juta-180 juta, butuh berapa bulan (untuk ini), ini juga memerlukan kerja keras kita semua,” tambahnya.
Bantuan modal kerja yang diberikan kepada para pengusaha informal diharapkan bisa membuat semua bertahan dengan usahanya. Upaya membuat masyarakat bertahan di masa krisis ini juga dilakukan dengan memberikan berbagai skema bantuan lain, mulai kartu sembako, Program Keluarga Harapan, hingga subsidi gaji untuk karyawan bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
Kepada para pengusaha informal ini, Presiden juga mengingatkan agar semua ikut mengajak tetangga dan kerabatnya disiplin mengenakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan. Dengan demikian, penularan Covid-19 bisa diputus.