Keamanan Negara Jadi Prioritas dalam Pembangunan Infrastruktur Komunikasi
Faktor keamanan negara tetap harus menjadi prioritas saat Indonesia meningkatkan konektivitas global di seluruh daerah.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia harus dilakukan dengan mengintegrasikan aspek-aspek keamanan, keandalan menyimpan rahasia negara, dan kedaulatan negara atas informasi yang dimilikinya. Faktor keamanan negara tetap harus menjadi prioritas saat Indonesia meningkatkan konektivitas global di seluruh daerah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Hinsa Siburian saat berkunjung ke World Hub Operation Command Center (WHOCC) PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) yang berlokasi di Jakarta, Kamis (24/9/2020). Delegasi BSSN diterima Direktur Utama Telin Sukardi Silalahi, Komisaris Telin Jimmi Adiguna Kembaren, dan EVP Global Network Operation Telin Suharyoto.
Kunjungan Kepala BSSN ke WHOCC Telin merupakan bentuk dukungan BSSN terhadap peran Telin, sebagai anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), yang membawa konektivitas layanan digital dari Indonesia ke luar negeri dan sebaliknya. Kepala BSSN mengunjungi ruang komando serta melihat perangkat monitor seluruh jaringan dan traffic melalui infrastruktur global yang terdiri dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) serta Point of Presence yang berlokasi di 28 negara.
Seluruh pengawasan tersebut dilakukan oleh tim Telin selama 24 jam setiap hari untuk memastikan jika ada gangguan dapat segera diatasi. Acara dilanjutkan dengan webinar bertajuk ”Keamanan Ruang Siber dalam Mendukung Ketahanan Nasional” yang dibuka oleh Sukardi Silalahi.
”Telin hadir di sepuluh negara di dunia, memiliki infrastruktur global dan kapabilitas untuk memberikan layanan terdepan kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya masyarakat Indonesia. Telin berkomitmen terus memberikan layanan terbaiknya melalui hadirnya WHOCC untuk memastikan seluruh jaringan berjalan dengan baik,” kata Sukardi dalam siaran pers.
Dalam paparannya, Hinsa menyatakan apresiasi dan harapan kepada Telin untuk tetap memberikan layanan telekomunikasi kepada bangsa Indonesia yang terjamin keamanannya, khususnya melihat banyaknya konten dan aplikasi dari luar negeri yang masuk Indonesia.
”BSSN memerlukan kolaborasi dan sinergi dari semua pihak terkait, termasuk Telin, guna menjaga keamanan ruang siber dalam mendukung ketahanan nasional,” kata Hinsa yang merupakan mantan Wakil Kepala Staf TNI AD.
Hinsa mengharapkan kolaborasi ke depan dapat terwujud salah satunya dalam pengembangan sumber daya manusia, misalnya dari Telin sebagai praktisi menjadi pengajar untuk pelatihan para personel di BSSN.
BSSN merupakan instansi Pemerintah Republik Indonesia yang bergerak di bidang keamanan informasi dan keamanan siber. BSSN dipimpin oleh kepala badan yang bertanggung jawab langsung kepada presiden, yang mempunyai tugas melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan, serta mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber.