Kekuatan armada kapal perang, pasukan marinir, pesawat udara, dan pangkalan yang terintegrasi dalam Sistem Senjata Armada Terpadu atau SSAT merupakan keunggulan khas yang dimiliki TNI AL.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kekuatan armada kapal perang, pasukan marinir, pesawat udara, dan pangkalan yang terintegrasi dalam Sistem Senjata Armada Terpadu atau SSAT merupakan keunggulan khas yang dimiliki TNI AL. SSAT ini juga jadi pilar pendukung interoperabilitas Trimatra terpadu TNI.
Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 TNI Angkatan Laut di Lapangan Bendera Gedung Utama RE Martadinata, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Kamis, Kamis (10/9/2020).
Yudo mengatakan, sekalipun memiliki peran dan fungsi serta kekhasan masing-masing, semua komponen SSAT merupakan satu kesatuan yang utuh dalam pelaksanaan tugas pertahanan dan keamanan di laut.
HUT TNI Angkatan Laut diperingati setiap tanggal 10 September. Tahun 2020 ini temanya ”Dengan Semangat Jalesveva Jayamahe, Kita Siap Mewujudkan TNI Angkatan Laut yang Profesional, Modern, dan Tangguh guna Mendukung Indonesia Maju”. Upacara digelar di Mabes TNI AL dan diikuti secara virtual oleh para prajurit TNI AL di seluruh Indonesia dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
”Di tengah situasi pandemi global Covid-19, jiwa dan semangat sebagai Prajurit Jalasena tetap berkobar penuh keyakinan. Sebagai bagian integral dari sebuah bangsa maritim yang besar dan sekaligus merupakan komponen utama pertahanan negara, tentunya TNI Angkatan Laut akan selalu mendukung setiap langkah kebijakan pemerintah,” kata Yudo.
Menurut dia, kejayaan TNI Angkatan Laut sangat ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM) yang harus memiliki keunggulan karakter dan profesionalisme. Sejak kelahirannya hingga saat ini, TNI AL telah memberikan bukti nyata sebagai penyangga utama pertahanan di laut demi kedaulatan di laut Nusantara.
”Salah satu karakter kekuatan Angkatan Laut adalah kekuatan militer yang selalu siap untuk dioperasionalkan,” kata Yudo.
Kesiapan ini diwujudkan dalam bentuk kehadiran di laut atau naval presence, baik pada saat situasi damai, masa krisis, maupun masa perang, dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI serta melindungi kepentingan nasional Indonesia dari segala ancaman dan gangguan.
Yudo menyebutkan, ketika negara lain mempermasalahkan batas wilayah maritim kita, Angkatan Laut hadir mengamankan setiap batas maritim dan pulau terluar.
Ketika KM Sinar Kudus dibajak di Somalia, Angkatan Laut hadir membebaskan sandera. Ketika penyebaran narkotika makin marak, Angkatan Laut hadir menggagalkan penyelundupan sabu di Kapal Sun Rise Glory, dan ketika negara dilanda wabah Covid-19, Angkatan Laut hadir bersama kekuatan nasional lainnya dalam mengatasi pandemi.
Upacara peringatan HUT Ke-75 TNI AL di bawah komando Komandan Upacara Kolonel Laut (S) Anggun Nan Tungga diikuti perwakilan seluruh satuan di TNI AL. Beberapa prajurit TNI mendapat tanda kehormatan sesuai masa dinas. Sebelumnya, berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya bakti sosial dan bakti kesehatan serta ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Wakil Ketua Umum Jalasenastri Ny Wiek Ahmadi Heri Purwono, Inspektur Jenderal Angkatan Laut (Irjenal) Laksamana Muda TNI Suselo, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasal Laksamana Muda TNI Arusukmono Indra Sucahyo, pengurus inti pusat Jalasenastri, para kepala dinas jajaran Mabesal, dan para undangan terkait lainnya.