Partai Amanat Nasional didirikan tepat 22 tahun ketika reformasi lahir. Di tengah pandemi saat ini, Presiden Jokowi mengharapkan bangsa Indonesia dapat berkaca pada saat memulai langkah reformasi dahulu kala.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO DAN ANITA YOSHIHARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bangsa Indonesia diharapkan dapat berkaca pada peristiwa 22 tahun yang lalu ketika memulai sebuah langkah reformasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat reformasi itu kini masih tetap relevan di tengah perjuangan bangsa menghadapi pandemi Covid-19.
Presiden RI Joko Widodo di dalam pidatonya melalui tayangan virtual saat peringatan Hari Ulang Tahun Ke-22 Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu (23/8/2020), menyampaikan, dalam situasi saat ini, bangsa Indonesia memerlukan langkah-langkah perubahan yang luar biasa. Segala cara lama harus ditinggalkan dan harus segera bertransformasi serta melahirkan lompatan-lompatan kemajuan.
”Kita harus memperkuat reformasi, melakukan langkah-langkah extraordinary (luar biasa), langkah-langkah perubahan fundamental, memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” ujar Jokowi.
Kita harus memperkuat reformasi, melakukan langkah-langkah extraordinary (luar biasa), langkah-langkah perubahan fundamental, memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan.
Seluruh kader di DPP PAN serta pejabat teras partai menyaksikan secara langsung tayangan virtual itu dari kantor DPP PAN di Jakarta. Mereka, antara lain, adalah Ketua Umum Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, Ketua Dewan Kehormatan PAN Soetrisno Bachir, dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.
Selain Presiden, acara peringatan HUT Ke-22 PAN dengan tema ”Bakti Nyata untuk Indonesia” itu juga dihadiri secara virtual oleh Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, serta Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Presiden mengakui, tidak mudah mewujudkan langkah-langkah reformasi karena terlalu banyak orang sudah menikmati zona nyaman, baik itu zona nyaman secara ekonomi maupun status sosial. Oleh sebab itu, menurut dia, ruang kompetisi harus dibuka.
”Ruang persaingan yang sehat harus diberi peluang untuk semua bidang. Kita jangan takut dengan kompetisi dan jangan takut bersaing. Kita harus mengambil peluang momentum krisis ini untuk melakukan lompatan,” tutur Jokowi.
Jokowi melanjutkan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada penurunan ekonomi global dan berpengaruh pada hampir sebagian besar sektor kehidupan. Banyak negara maju yang kini terdampak oleh hal itu dan mengalami kemunduran ekonomi. Di sinilah, lanjutnya, kesempatan besar bagi bangsa Indonesia untuk membenahi berbagai kelemahan fundamental dan mengeksekusi strategi-strategi besar negara.
”Kita harus bergerak serentak, mendobrak semua tantangan, dengan melakukan langkah-langkah yang extraordinary untuk melakukan lompatan kemajuan menuju Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” ucapnya.
Peran nyata
Zulkifli Hasan sependapat dengan Jokowi bahwa di usia 22 tahun ini PAN sudah sepantasnya menunjukkan sikap kedewasaan. Ciri-ciri kedewasaan, antara lain, adalah memiliki rasa tanggung jawab.
Menurut Zulkifli, PAN harus mulai mengambil kembali peran sejarah untuk berbuat bagi masyarakat serta menunjukkan bakti nyatanya untuk negeri. Semangat itu dibutuhkan di tengah kondisi bangsa yang sedang mengalami ancaman krisis multidimensional akibat pandemi Covid-19.
”Partai politik dituntut untuk menjadi solusi bagi persoalan bangsa yang sedang dihadapi. Bukan memperkeruhnya dengan mengedepankan kepentingan kelompok dan golongan,” ujar Zulkifli.
Partai politik dituntut untuk menjadi solusi bagi persoalan bangsa yang sedang dihadapi. Bukan memperkeruhnya dengan mengedepankan kepentingan kelompok dan golongan.
Untuk itu, Zulkifli telah memerintahkan kader-kader PAN di seluruh Indonesia agar terjun langsung membantu masyarakat yang sedang kesulitan. Para anggota DPC, DPD, dan DPW PAN di beberapa daerah akan secara masif memasang hotspot internet gratis agar bisa digunakan anak-anak dan para guru dalam proses pembelajaran. Ini mengingat kebutuhan masyarakat terhadap akses internet belum merata.
Hatta Rajasa menyampaikan, PAN harus mampu membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi. Oleh karena itu, peran nyata PAN di masyarakat harus ditingkatkan.
”Karena di sinilah yang dikatakan kerja nyata ketika bangsa kita sedang mengalami krisis,” ujar Hatta.
Hatta menambahkan, dukungan kepada pemerintah bukan berarti partainya harus masuk di dalam pemerintahan. Begitu halnya ketika PAN berada di dalam pemerintahan, menurut dia, sikap kritis juga tidak boleh luntur.
”Ketika kita tidak bersama pemerintah, kita support pemerintah, kita support bangsa kita, mengatasi persoalan-persoalan. Jika kita di dalam pemerintahan, tidak boleh lepas kritis kita. Itulah watak sikap PAN,” ucap Hatta.
Berjuang bersama
Megawati Soekarnoputri pun meyakini, di usia ke-22 tahun ini, PAN mampu memegang semangat reformasi, menjaga persatuan, serta mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur.
Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang tangguh, dan mampu mengatasi berbagai ujian sejarah. Saya percaya kita bisa melalui berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara selama jiwa persatuan dan gotong royong terus melekat menjadi pegangan kita bersama.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, lanjut Megawati, seluruh elemen bangsa seharusnya bersatu dan bergotong royong untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi.
”Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang tangguh, dan mampu mengatasi berbagai ujian sejarah. Saya percaya kita bisa melalui berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara selama jiwa persatuan dan gotong royong terus melekat menjadi pegangan kita bersama,” tutur Megawati.
Haedar Nashir pun berharap PAN bersama partai lain dapat menjadi kekuatan politik untuk memecahkan masalah besar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, yakni pandemi. ”Saatnya semua parpol menjalankan tugas utamanya lewat kekuatan dan fungsi politik, bagaimana ikut memecahkan masalah bangsa yang besar ini sebagai tanggung jawab politik,” ujarnya.