Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia terus dilakukan. Penyelesaian pembangunan selesai 2021. Adapun perkuliahan akan dimulai September 2021. Wapres Ma’ruf Amin pun minta kurikulum juga diselesaikan.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia atau UIII ditargetkan tetap rampung pada 2021. Adapun perkuliahan akan dimulai pada September 2021. Karena itu, pengerjaan pembangunan harus segera diselesaikan sembari mempercepat perizinan dan pembebasan lahan serta penyusunan kurikulum.
Kemajuan pembangunan UIII dibahas dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Selasa (11/8/2020) siang secara virtual. Hadir dalam rapat ini antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, dan Rektor UIII Prof Komaruddin Hidayat.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menjelaskan, dalam rapat diputuskan bahwa pembangunan fisik UIII harus selesai pada Juni 2021. Dengan demikian, perkuliahan bisa dimulai pada September 2021.
Dalam rapat diputuskan bahwa pembangunan fisik UIII harus selesai pada Juni 2021. Dengan demikian, perkuliahan bisa dimulai pada September 2021.
Sejauh ini, pembangunan tahap pertama yang memasuki minggu ke-79 dikerjakan dalam tiga paket oleh PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Brantas Abipraya. Pengerjaan rektorat, satu fakultas, dan kawasan tiga pilar oleh PT Waskita Karya baru 17,22 persen. Adapun PT Wijaya Karya yang menggarap gedung asrama mahasiswa, lima rumah dosen, dan rehabilitasi bangunan sudah menyelesaikan 95,19 persen. PT Brantas Abipraya yang menyiapkan pagar keliling dan infrastruktur kawasan sudah merampungkan 90,02 persen.
Pembangunan tahap kedua terdiri dari pengerjaan masjid kampus dan perpustakaan oleh PT Pembangunan Perumahan dan pembangunan gedung asrama mahasiswa delapan lantai oleh PT Hutama Karya. Memasuki minggu ke-31 saat ini, realisasi pekerjaan PT PP mencapai 17,225 persen, sedangkan PT Hutama Karya 27,14 persen.
Selain itu, rekomendasi Analisis Dampak Lalu Lintas serta Izin Mendirikan Bangunan bagi sebagian gedung belum rampung. Hal ini akan diselesaikan oleh Kementerian Agama dengan dukungan Wali Kota Depok, Jawa Barat.
Lahan UIII di Depok seluas 142,5 hektar, tetapi 90 hektar di antaranya dikuasai warga. November 2019, baru dibebaskan 30,7 hektar. Pembebasan lahan seluas 60,2 hektar akan dikerjakan dalam dua tahap, Desember 2020 dan awal 2021.
Wapres Ma’ruf Amin pun meminta Menteri Keuangan dan Menteri Agama segera menyiapkan anggaran dan menyelesaikan pembebasan lahan seluas 30 hektar pada tahun 2020 dan 30 hektar berikutnya pada 2021. Jajaran pemerintah daerah, baik Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Depok, Polresta Depok, maupun Kodim Depok, diharapkan membantu kelancaran pembebasan lahan ini.
Penyelesaian aset RRI berupa menara juga diharap segera dituntaskan. Sejauh ini, 15 menara yang tidak aktif telah dibongkar. Adapun tiga menara yang masih aktif akan ditangani dengan memasang kabel koaxial.
Empat jurusan
Pada tahun pertama, UIII akan menawarkan empat jurusan, yakni studi Islam, ilmu politik, ekonomi dan keuangan Islam, serta ilmu hukum dan humaniora. Wapres Amin pun meminta Rektor UIII segera menyelesaikan finalisasi kurikulum empat jurusan tersebut.
Wapres Amin menekankan, bahwa UIII adalah kampus internasional. “Jadi kurikulumnya juga bersubstansi dan standar Internasional,” katanya menjelaskan.
Rektor UIII Komarudin Hidayat berharap UIII bisa menjadi monumen dan simbol kebangkitan intelektual Indonesia. ”Kami ingin membuat semacam interfaith center agar UIII ini tidak eksklusif untuk umat Islam saja,” tuturnya.
Kami ingin membuat semacam interfaith center agar UIII ini tidak eksklusif untuk umat Islam saja.
UIII berdiri pada 2016 dan Statuta UIII dibuat tahun 2019. Menurut rencana, UIII akan menjadi kampus untuk pendidikan pascasarjana dengan tujuh jurusan di tujuh fakultas, yaitu studi Islam, ilmu politik, pendidikan, ilmu hukum, ekonomi dan keuangan Islam, sains dan teknologi, serta arsitektur.
Perekrutan dosen tahap awal untuk empat program studi sebanyak 28 orang. Pedoman, standar tarif, dan kode etik, saat ini masih disusun. Mahasiswa yang kuliah juga bisa menerima skema beasiswa, baik penuh maupun parsial, serta membiayai secara mandiri.
Persiapan penerimaan mahasiswa baru, baik dari dalam maupun luar negeri, juga diharap didukung sarana pendukung yang modern, seperti situs yang komunikatif dan canggih. Selain itu, Nadiem mengingatkan supaya ada kolaborasi dan kerja sama antarjurusan di UIII dengan program studi dari berbagai perguruan tinggi.