Presiden Joko Widodo meminta para perwira remaja untuk mengikuti perkembangan zaman yang berubah dengan cepat dan mempersiapkan diri menjadi bagian dari SDM Indonesia yang berkualitas serta unggul.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 750 lulusan Akademi Militer serta Akademi Kepolisian resmi diangkat menjadi perwira remaja Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI dalam upacara yang digelar secara virtual, Selasa (14/7/2020). Dari Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo memimpin pengambilan sumpah Prasetya Perwira sekaligus memberikan wejangan kepada para perwira remaja dari berbagai kesatuan tersebut.
Upacara pengambilan sumpah Prasetya Perwira dimulai pukul 08.30. Selain Presiden, upacara juga dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Aziz.
Rangkaian upacara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” yang dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 55 Tahun 2020 dan Nomor 56 Tahun 2020 tentang Pengangkatan Taruna dan Taruni Akademi TNI serta Akademi Kepolisian menjadi perwira TNI dan perwira Polri. Upacara di Istana Negara hanya dihadiri oleh delapan perwakilan perwira remaja, termasuk empat lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa.
Para peraih Adhi Makayasa yang hadir di Istana Negara adalah Letnan Dua Angga Andhika Yudha dari Akademi Militer (Akmil), Letnan Dua Rizqy Zealand Djuhaeri (Akademi Angkatan Laut), Letnan Dua Juanda Siregar (Akademi Angkatan Udara), dan Inspektur Dua Ivan Pradipta Mahadika (Akademi Kepolisian). Sementara 746 perwira remaja lainnya mengikuti upacara secara virtual di kampus masing-masing.
Para peraih Adhi Makayasa yang hadir di Istana Negara adalah Letnan Dua Angga Andhika Yudha dari Akademi Militer (Akmil), Letnan Dua Rizqy Zealand Djuhaeri (Akademi Angkatan Laut), Letnan Dua Juanda Siregar (Akademi Angkatan Udara), dan Inspektur Dua Ivan Pradipta Mahadika (Akademi Kepolisian).
Jokowi memimpin langsung pengambilan sumpah Prasetya Perwira diikuti oleh para perwira remaja. Empat rohaniwan juga dihadirkan untuk membantu prosesi pengambilan sumpah para perwira baru tersebut. Taruna yang menyelesaikan pendidikannya tahun ini terdiri dari 457 lulusan Akmil dan 293 lulusan Akpol.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan ucapan selamat sekaligus kebanggaannya bisa melatik para perwira remaja TNI dan Polri yang merupakan calon pemimpin masa depan.
”Saya bangga bisa melantik Saudara-saudara menjadi perwira remaja TNI dan Polri, menjadi calon pemimpin Indonesia ke depan,” tuturnya.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan Presiden untuk menyampaikan sejumlah pesan kepada para perwira remaja. Jokowi mengawali wejangannya dengan memaparkan permasalahan kesehatan dan ekomomi yang tengah dihadapi bangsa Indonesia akibat pandemi Covid-19. Persoalan itulah yang menyebabkan upacara pelantikan tidak dilakukan dengan tatap muka di halaman Istana, tetapi digelar secara virtual untuk menghindari penularan Covid-19.
Wabah Covid-19, lanjut Jokowi, telah membuat 215 negara, termasuk Indonesia, menghadapi persoalan kesehatan dan ekonomi yang sangat pelik. Namun, sebagai bangsa pejuang, Indonesia tidak boleh menyerah. Pandemi justru seharusnya dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperkokoh kepedulian, kegotongroyongan, kebersamaan, dan persatuan bangsa.
Para pewira remaja sebagai pengawal masa depan harus cakap membaca peluang dan tantangan di masa yang akan datang. Sebab, dunia berubah begitu cepat, disrupsi terjadi di semua sektor kehidupan.
Tak hanya itu, pandemi juga semestinya dijadikan momentum untuk memperbaiki cara kerja dan mempercepat perkembangan teknologi industri. ”Karena itu, saya berpesan kepada Saudara-saudara untuk ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan krisis ini dan belajar dari krisis ini untuk ikut memperkokoh kebersamaan berlandaskan Pancasila dalam rangka lompatan kemajuan,” katanya.
Lebih jauh Jokowi mengharapkan para pewira remaja sebagai pengawal masa depan harus cakap membaca peluang dan tantangan di masa yang akan datang. Sebab, dunia berubah begitu cepat, disrupsi terjadi di semua sektor kehidupan. Perubahan menjadi bertambah cepat karena didorong oleh revolusi industri jilid 4. Dunia akan diwarnai dengan persaingan ketat antarnegara dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi, termasuk dalam industrialisasi.
Hal yang penting diingat adalah teknologi militer juga berkembang dengan cepat. Menurut Presiden, teknologi militer terkini telah memanfaatkan kecerdasan buatan, auto measure, augmented reality, dan teknologi siber yang telah jauh berkembang. Oleh karena itu, para perwira remaja diharapkan menjadi bagian untuk mengendalikan dan mengembangkannya.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa tantangan kejahatan yang dihadapi perwira Polri juga sangat berat. Kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi canggih serta dilakukan lintas negara perlu diantisipasi dan dimitigasi sedini mungkin.
”Karena itu, Saudara-saudara harus mengikuti dan mengejar perkembangan zaman. Saudara-saudara harus menjadi bagian dari kualitas SDM Indonesia yang hebat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang lincah dan inovatif dalam menghadapi perubahan dengan karakter kebangsaan penjaga NKRI dan penjaga Pancasila yang sejati,” ujar Jokowi.
Saudara-saudara harus mengikuti dan mengejar perkembangan zaman. Saudara-saudara harus menjadi bagian dari kualitas SDM Indonesia yang hebat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang lincah dan inovatif dalam menghadapi perubahan dengan karakter kebangsaan penjaga NKRI dan penjaga Pancasila yang sejati. (Presiden Jokowi)
Kendati harus mengejar perubahan teknologi yang berjalan dengan sangat cepat, para perwira remaja itu diminta untuk terus memegang teguh kode etik serta jati diri sebagai perwira TNI dan Polri. Presiden berpesan agar seluruh perwira remaja terus menjunjung tinggi kehormatan dan kecintaan sebagai perwira TNI Polri serta memelihara kekompakan dan persatuan. Mereka juga diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa, negara, dan rakyat.
Terakhir, Jokowi mengingatkan kepada para perwira remaja jika mereka berada di posisi saat ini atas dukungan serta doa orangtua. ”Saudara bukan siapa-siapa tanpa dukungan dan doa dari orangtua. Saudara-saudara juga tidak bisa seperti sekarang ini tanpa pendidik dan pelatih. Oleh karena itu, bersimpuhlah kepada beliau-beliau yang sudah berjasa untuk masa depan Saudara-saudara sekalian,” tuturnya.
Tak lupa Presiden mengucapkan selamat kepada para orangtua perwira remaja atas pelantikan putra-putrinya. Jokowi menyampaikan bahwa para perwira TNI-Polri itu bukan hanya kebanggaan orangtua, melainkan juga bangsa dan negara.