OTT di Kutai Timur, KPK Amankan Bupati Beserta Istrinya
KPK mengamankan Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Ismunandar beserta istrinya yang juga Ketua DPRD Kutai Timur Encek UR Firgasih. Diduga hal ini terkait pemberian hadiah dan janji dari rekanan di Kutai Timur.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo dan Antony Lee
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar operasi tangkap tangan di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Dalam rangkaian operasi itu, tim KPK mengamankan Bupati Kutai Timur Ismunandar beserta istrinya yang juga menjabat Ketua DPRD Kutai Timur Encek UR Firgasih, seorang pejabat terkait sektor perencanaan, dan sejumlah orang lainnya.
Operasi tangkap tangan (OTT) tersebut berlangsung sejak Kamis (2/7/2020) malam. Ismunandar, Encek, dan seorang pejabat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur di bidang perencanaan pembangunan, berdasarkan informasi, akan diperiksa di Jakarta, sedangkan sejumlah orang lainnya akan diperiksa di Kutai Timur dan di Samarinda.
Dugaan terkait hadiah dan janji dari rekanan pekerjaan di Kutai Timur. Yang bersangkutan memang sudah dalam pantauan karena ada laporan pengaduan dari masyarakat.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi, Jumat (3/7/2020), membenarkan adanya penangkapan tersebut. ”Dugaan terkait hadiah dan janji dari rekanan pekerjaan di Kutai Timur. Yang bersangkutan memang sudah dalam pantauan karena ada laporan pengaduan dari masyarakat,” kata Nawawi.
Nawawi belum bersedia menyampaikan lebih lanjut kasus yang diduga melibatkan Ismunandar dan keterkaitannya dengan Encek karena tim KPK masih mengumpulkan bukti-bukti.
Ismunandar menjabat Bupati Kutai Timur periode 2016-2021. Kutai Timur juga menjadi salah satu dari 270 daerah yang akan menggelar pilkada pada Desember 2020.
Penangkapan ini merupakan OTT ke-4 yang dilakukan KPK periode 2019-2023. Sebelumnya KPK menangkap Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Saiful Ilah; anggota Komisi Pemilihan Umum, Wahyu Setiawan; dan OTT di lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Irjen Kemendikbud.
Dari Kutai Timur dilaporkan, KPK menyegel rumah jabatan bupati serta ruangan di lingkungan Pemkab Kutai Timur. Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang mengaku tidak mengetahui penangkapan oleh KPK di Kutai Timur. Saat ditanya mengenai keberadaan bupati, dia mengaku tidak tahu pasti.
”Sabar ya, saya hubungi orang di Sangatta dulu biar enggak salah beri informasi,” ujar Kasmidi, seperti dikutip dari Kompas.com (3/7/2020).