Jaringan Teroris Membaur dalam Masyarakat
Penangkapan sejumlah terduga teroris di Jawa Tengah menunjukkan jaringan teroris masih mengancam. Mereka menyebarkan paham radikal ke orang terdekat. Yang juga patut diwaspadai adalah adanya perubahan strategi.
Beragam cara dilakukan kepolisian untuk menghadapi gangguan dari kelompok radikalisme dan terorisme yang dilatarbelakangi ideologi dan agama yang bisa memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya melalui spanduk di Jalan Kesehatan Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Penangkapan sejumlah terduga teroris di Jawa Tengah beberapa hari lalu menunjukkan jaringan teroris di Tanah Air masih hidup dan mengancam. Mereka menyebarkan paham radikal ke orang terdekat. Yang juga patut diwaspadai adalah adanya perubahan strategi agar tak dicurigai masyarakat. Mereka tak lagi bersikap tertutup, melainkan membaur dalam masyarakat.
Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Aris Arif Mundayat, ketika dihubungi, Kamis (28/5/2020), mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Tengah, yakni di Solo dan Batang, sama-sama berasal dari kelompok Jama’ah Anshorut Daulah (JAD). Penangkapan tersebut sekaligus memperlihatkan masih banyak jaringan teroris di wilayah Solo.


