Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso Tutup Usia
Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Panglima TNI periode 2007-2010, meninggal setelah dirawat karena stroke. Salah satu putra terbaik bangsa itu dikenal sebagai sosok yang tegas, mediator andal, dan matang berpolitik.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (10/5) pukul 06.30 WIB. Djoko adalah Kepala Staf TNI AD ke-24 (18 Februari 2005-28 Desember 2007), serta Panglima TNI ke-16 (28 Desember 2007-28 September 2010).
Djoko diketahui dirawat di Ruang Cerebrovascular Intensive Care Unit Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto sejak Sabtu, 2 Mei 2020. Beberapa tahun sebelumnya, Djoko juga beberapa kali mengalami serangan stroke. Hal ini dikonfirmasi Wakil Kepala RSPAD Brigjen TNI dr Budi Sulistya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus dalam keterangan persnya mengatakan, jenazah almarhum setelah prosesi perawatan jenazah di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto akan dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 012 RW 003, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Djoko Santoso merupakan sosok panglima yang lengkap, profesional di bidangnya, serta matang di dunia politik.
Selanjutnya, jenazah almarhum akan diberangkatkan dari rumah duka di hari yang sama pukul 13.00 WIB menuju pemakaman Sandiego Hills, Karawang, Jawa Barat, dan akan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00 Wib.
”Selain KSAD, akan hadir para pejabat teras TNI/TNI AD, para mantan KSAD, para purnawirawan pati TNI, keluarga, kerabat, dan sanak keluarga, serta para pelayat di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima di sisi-Nya dan husnul khotimah”, ujar Nefra.
Sosok yang dikenal tegas dan perhatian terhadap para prajurit ini meninggalkan seorang istri, yakni Angky Retno Yudianti dan 2 orang anak, yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
”Sebagai bentuk penghormatan dan rasa dukacita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” kata Nefra.
Kepala Staf Presiden yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, Djoko Santoso merupakan sosok panglima yang lengkap, profesional di bidangnya, serta matang di dunia politik.
”Ia juga seorang mediator yang dalam hal konflik sosial dan salah satu putra terbaik Indonesia,” ujar Moeldoko.