Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen (TNI) Nyoman Cantiasa memberikan kuliah umum di depan 8.654 mahasiswa dan mahasiswi baru Universitas Indonesia (UI) di Balairung UI Depok, Jawa Barat, Senin (12/6/2016). Danjen memberikan kuliah umum atas permintaan pihak kampus untuk menanamkan cinta Tanah Air kepada para mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi.
Oleh
Iwan Santosa
·2 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen (TNI) Nyoman Cantiasa memberikan kuliah umum di depan 8.654 mahasiswa dan mahasiswi baru Universitas Indonesia (UI) di Balairung UI Depok, Jawa Barat, Senin (12/6/2016). Danjen memberikan kuliah umum atas permintaan pihak kampus untuk menanamkan cinta Tanah Air kepada para mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi.
”Mahasiswa baru berperan penting dalam memperkuat persatuan Bangsa Indonesia. Tujuan menjadi mahasiswa adalah belajar sebaik mungkin agar lulus sebagai sarjana andal yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan zaman. Mahasiswa tidak hanya memiliki keunggulan komparatif, tetapi juga keunggulan kompetitif untuk mampu menghadapi persaingan di zaman globalisasi,” kata Danjen yang berasal dari Buleleng, Bali, itu.
Mahasiswa untuk itu harus dewasa dan mampu mengambil keputusan sendiri seperti dalam memilih jenis mata kuliah yang akan mendukung rencana kelak. Berbeda pada masa SMA ketika jenis pelajaran disampaikan oleh guru.
Kecerdasan mahasiswa harus diimbangi dengan kecerdasan kebangsaan, yakni peka dalam menyikapi berbagai isu yang berkembang melalui media elektronik, cetak, dan terutama sosial media yang kini menjadi tren.
Mahasiswa perlu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar tidak mudah terpecah-belah oleh berita atau skenario pihak lain yang ingin merusak persatuan Bangsa Indonesia. Sebuah bangsa yang terbelah amat mudah dikuasai kepentingan pihak lain secara fisik ataupun nonfisik.
Danjen berpesan agar mahasiswa UI ikut menjaga dan melestarikan budaya dan nilai-nilai bangsa dengan mengembangkan berbagai produk dalam negeri, menjunjung tinggi kearifan lokal. Jika kelak mengikuti pertukaran mahasiswa ke mancanegara dapat membawa pulang ilmu dari luar negeri dan aktif mempromosikan budaya Indonesia di mancanegara sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Di sisi lain, Danjen Kopassus mengingatkan agar pihak kampus dapat menjadi teladan bagi mahasiswa dalam menyelenggarakan pendidikan dan menjaga kualitas kampus sehingga dapat melahirkan sarjana berkualitas dunia.
Pada akhir pembekalan, Danjen Kopassus berpesan agar seluruh mahasiswa menjaga persatuan dan kesatuan anak bangsa Indonesia dengan mengembangkan toleransi, menghindari konflik di kampus, mencegah radikalisme, dan menjaga nama besar almamater Universitas Indonesia sebagai kampus pencetak tokoh dan pemimpin Indonesia.