Adik Kopassus yang Gugur di Papua Ingin Jadi Tentara
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
BIMA, KOMPAS - Sersan Satu Anumerta Mirwariyadin yang gugur dalam dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata di Nduga, Papua, Kamis (7/3) lalu, dimakamkan di desanya. Keluarga mengikhlaskan kepergian Mirwariyadin. Meski kakaknya gugur saat bertugas, hal ini tak menyurutkan niat adik Mirwariyadin yang tetap ingin mendaftar sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Minggu (10/3/2019) bercerita, sedianya almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Namun, pihak keluarga menolak karena jarak Taman Makam Pahlawan jauh dari dusun. Mereka jadi sulit berziarah. Akhirnya diputuskan, Sertu Anumerta Mirwariyadin, dimakamkan di TPU Dusun Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima.
“Pemakaman dilakukan hari Sabtu siang kemarin, dan semua berjalan lancar,” kata Rizal.
Keluarga Mirwariyadin mengatakan, pihaknya sudah ikhlas akan kepergian anaknya. Mirwariyadin yang gugur dalam kontak tembak itu merupakan anggota Grup I Kopassus. Kepala Pusat Penerangan TNI AD Mayjen Sisriadi sebelumnya mengatakan, kontak tembak itu menewaskan tiga prajurit TNI yaitu Sersan Dua Mirwariyadin, Sersan Dua Yusdin, dan Sersan Dua Siswanto Bayu Aji. Saat itu, pasukan TNI sedang mengamankan pergeseran pasukan TNI yang akan menjaga pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Nduga. Mereka diserang pihak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) sekitar pukul 08.00 WIT.
“Keluarga cuma minta agar adik kandungnya bisa jadi anggota TNI AD,” kata Rizal.
Ia bercerita, upacara pemakaman dihadiri sekitar 200 personel Kodim 1608 Bima, Kompi Senapan A Yonif 742/SWY, Polres Bima Kota dan Brimob Bima. Juga hadir Dangrup 1 Kopassus Kolonel Inf Lucky Avianto beserta beberapa anggota Kopassus, Dandim 1608 Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra, Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri, dan sekitar 3500 masyarakat desa.
Sebelumnya, jenasah dibawa ke rumah orang tua di Desa Nipa, kemudian dibawa ke masjid untuk disholatkan. Setelah itu, jenasah diserahkan kepada TNI untuk dimakamkan secara militer. Dalam sambutannya, Rizal mengatakan keluarga besar TNI memberikan apresiasi dan penghormantan setinggi tinggi nya kepada Almarhum, karena jasa dan darma baktinya dalam pertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI walaupun harus rela berkorban jiwa dan raganya.
“Kita teladani keberanian dan jiwa patriotisme almarhum, semoga keluarga yang ditinggalkan selalu sehat dan tabah menghadapi cobaan ini,” kata Rizal.
Perwakilan keluarga yang menerima santunan dari ASABRI dan TNI mengucapkan terima kasih. Ia mengatakan, agar masyarakat jangan takut pada keadaan yang ada.
“Kami memohon kepada pimpinan TNI sekiranya dapat merekomendasikan adik kandung dari Almarhum yang saat ini sangat ingin menjadi Prajurit TNI agar bisa di terima menjadi prajurit,” kata perwakilan keluarga Mirwariyadin.