Megawati: Berpolitik Harus dengan Ideologi Pancasila
Oleh
A Ponco Anggoro
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri mengingatkan, berpolitik seharusnya berpegang pada ideologi Pancasila. Nilai-nilai Pancasila, misalnya, dijadikan sebagai penuntun dan haluan dalam setiap pengambilan keputusan politik. Dengan demikian akan lahir politisi berkarakter yang tidak tersesat, apalagi menyesatkan rakyat.
”Ideologi bukan alat yang berfungsi untuk mengumpulkan pengikut dan melegitimasi para pemimpinnya. Ideologi bukan mesin untuk memproduksi pengikut yang mati rasionalitasnya. Bukan pula untuk menciptakan pemimpin yang mahir memanipulasi. Ideologi benar berfungsi untuk melahirkan massa yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap kepentingan nasional,” kata Megawati dalam orasi politiknya saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI-P sekaligus perayaan Hari Ulang Tahun Ke-46 PDI-P di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Tampak hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan sejumlah petinggi partai politik, seperti Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Selain itu, hadir pula calon wakil presiden Ma\'ruf Amin, pendamping Jokowi di Pemilu Presiden 2019.
Selain mengingatkan pentingnya berpolitik dengan berpegang pada Pancasila, Megawati berpesan agar kadernya terus berupaya meningkatkan kapasitasnya. Sebagai bagian dari peningkatan kapasitas itu, PDI-P telah berupaya membangun sekolah politik bagi para kadernya.
Dia pun menekankan bahwa partainya, partai yang terbuka. Tidak boleh ada diskriminasi. Semua memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang sama.
”Meskipun terbuka, saya tidak ingin partai ini diisi kader karbitan atau mendadak kader menjelang pemilu,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menilai partai politik menjadi salah satu pihak yang penting perannya dalam membumikan Pancasila. Apalagi, tak sedikit kader partai yang duduk di legislatif ataupun eksekutif.
Untuk itu, menurut dia, penting bagi partai untuk terus mengingatkan nilai-nilai Pancasila kepada kadernya. Dengan demikian, para kader partai di eksekutif ataupun legislatif tidak membuat keputusan yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Mereka pun dapat membumikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing. (Melati Mewangi)