Kerukunan Antarumat Beragama Topang Tahun Politik 2019
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta berperan besar dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama di Jakarta selama ini. Peran tersebut turut menopang kesiapan warga dalam menghadapi tahun politik 2019.
Tanggal 3 Januari 2019 diperingati sebagai Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke – 73. “Salah satu hal yang disyukuri di Jakarta ialah, jajaran Kementerian Agama di sini menjadi garda terdepan dalam kerukunan antarumat beragama di masyarakat,” tutur Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui setelah menjadi Inspektur Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Oleh sebab itu, Anies berharap, sumber daya manusia (SDM) kantor wilayah Kemenag di Jakarta dapat ikut menopang kesiapan warga Jakarta dalam menghadapi tahun politik 2019 dengan baik. Dia menambahkan, ada kematangan mengelola aspirasi di antara warga Jakarta.
Selain itu, kerukunan antarumat beragama juga dapat didorong melalui keluarga. Anies berpendapat, SDM Kemenag di wilayah Jakarta berperan penting dalam mendekati keluarga karena tidak semua bagian dari pemerintah mampu menjangkau ranah pribadi keluarga.
Saat upacara, Anies mengutarakan amanat dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dia menuturkan, peringatan Hari Amal Bakti Kemenag menegaskan kembali arti penting jaminan hak beragama dalam pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Adapun jargon ‘Jaga Kebersamaan Umat’ menjadi tema peringatan Hari Amal Bakti Kemenag 2019. “Saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama, apalagi di tahun politik sekarang ini, mari senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan, dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. Ajakan yang sama kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan sesama anak bangsa,” tutur Anies saat membacakan amanat.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng secara terpisah menyatakan, kehadiran Kemenag di tingkat daerah seharusnya tak hanya menjalankan fungsi birokratif. Kantor wilayah Kemenag harus lebih aktif dan terbukan membangun dialog lintas agama dan kepercayaan.
Oleh karenanya, Robert mengharapkan, kantor wilayah Kemenag mampu menjadi wadah dialog dan komunikasi antarumat. Dia mencontohkan, wujudnya dapat berupa alokasi anggaran untuk kegiatan forum kerukunan umat beragama (FKUB).