BCA Serahkan Perbaikan Perumahan Prajurit Senilai Rp 69 Miliar ke Panglima TNI
Oleh
Iwan Santosa
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Central Asia menyerahterimakan penyelesaian perbaikan perumahan dan fasilitas umum bagi prajurit TNI dan keluarga di seluruh Indonesia senilai Rp 69 miliar kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mako Armada I, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).
Presiden Direktur BCA Tjahja Setiaatmadja mengatakan, sebagai pebisnis, BCA bersyukur atas peran TNI selama ini yang mampu menjaga iklim kondusif di Indonesia sehingga dunia usaha dapat terus berjalan dan berkembang.
”Kalau di luar negeri, tentara hanya berurusan perang dan keadaan darurat. Di Indonesia, kita bersyukur TNI dapat membantu menghadirkan rasa aman dan tenteram,” ujar Tjahja.
”Sewaktu penanganan tanggap bencana Poso, Panglima TNI Hadi Tjahjanto bertindak cepat tidak saja memberikan bantuan terhadap korban, tetapi juga pemulihan situasi sehingga kami, pebisnis, bisa kembali bekerja dan melayani masyarakat di sektor perbankan supaya ekonomi kembali bergerak,” lanjutnya.
Tjahja menyebutkan, sebagai negara yang berada di wilayah ring of fire (cincin api) yang rawan gempa, kesiapan TNI selalu diperlukan. Sarana untuk mendukung kesiapan tersebut antara lain dengan keterlibatan swasta membantu perbaikan fasilitas perumahan dan sarana umum bagi prajurit TNI dan keluarga besar.
”APBN kita masih terbatas sehingga kami juga mengajak pihak swasta lainnya untuk bisa terlibat membantu TNI dan aparatur pemerintahan lain dalam berbagai bantuan yang langsung mampu menunjang kesejahteraan,” kata Presiden Direktur BCA.
Panglima TNI menyambut baik bantuan yang diberikan BCA dan sektor swasta yang langsung mendukung kehidupan prajurit dan keluarganya. Ia mengatakan, kekurangan perumahan mengakibatkan tidak sedikit prajurit yang berdinas di luar daerah tidak membawa keluarga karena kendala perumahan yang pada ujungnya dapat menimbulkan masalah sosial karena keharmonisan keluarga terganggu.
”Demikian juga prajurit yang dinas di perkotaan lalu terpaksa indekos. Itu rawan terhadap persoalan sosial, termasuk didekati pihak tertentu untuk dijadikan backing. Akhirnya terjadi pelanggaran,” ujar Hadi Tjahjanto.
Terkait kesejahteraan prajurit, Panglima TNI sudah merintis sejak menjabat KSAU, dan kini di Mabes TNI, upaya pengembangan karier prajurit menjelang pensiun sehingga dapat berkarya di berbagai lembaga nonmiliter dengan penghasilan yang baik.