Seminar Pertahanan Internasional Hadirkan Pakar Dunia
Oleh
(*/NIKOLAUS HARBOWO)
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Universitas Pertahanan akan menghadirkan para pakar pertahanan dunia dalam Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) kedua di tahun 2018. Seminar akan dilaksanakan pada 11-12 Juli 2018 di Jakarta.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas di Jakarta, Kamis (5/7/2018), IIDSS tahun ini mengusung tema ”Strengthening Defense Diplomacy to Address Common Security Challenges”. Tujuan pemilihan tema tersebut untuk menjawab tantangan keamanan global dan dinamika lingkungan strategis pada tingkat regional dan global.
Unhan akan mengundang para rektor dan dekan dari 11 universitas pertahanan di dunia, antara lain dari Rusia, Inggris, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Korea Utara, China, dan Malaysia.
Pada IIDSS 2017, seminar fokus terhadap bidang ilmu dan teknologi pertahanan. Sementara itu, IIDSS 2018 akan mengangkat pokok bahasan antara lain global diplomacy on nonproliferation of weapons of mass destruction (WMD), cracking down transnational organised crimes (TOC) in the ASEAN region; terrorism and separatism challenges; promoting sustainable resources development; sharing best practices and strategies in disaster relief; dan media and information warfare.
Salah satu subtema dalam pokok bahasan nanti adalah senjata pemusnah masal (weapon of mass destruction crisis potential in Asia Pacific). Materi itu akan dipaparkan langsung oleh Col Nikolay V Nikolayuk dari Russian Federation. Selain itu, ada materi preventing chemical weapons oleh Lijung Shang, seorang dosen ahli dari University of Bradford, Inggris.
Dalam seminar tingkat internasional ini, Unhan juga menghadirkan seorang profesor dari Rutgers University-Camden Amerika Serikat, Marie Isabelle Chevrier. Chevrier akan memaparkan hal penting terkait senjata biologis.
Selain itu, seminar tersebut juga akan diisi beberapa subtema lain, seperti transnational organized crime (TOC) yang akan dipaparkan oleh para ahli, seperti Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit dari Universitas Pertahanan, Collie Brown dari Indonesia Country Manager and Liaison to ASEAN UNODC, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin, serta Dimitry Mikhailov dari Lomonosov Moscow State University.
Subtema lainnya adalah terrorism and separatism, energy and natural resources, humanitarian assistance and disaster relief, dan media and information.
IIDSS 2018 telah menjadi agenda tahunan dalam rangka memberikan kontribusi pengembangan ilmu pertahanan. Seminar ini diharapkan dapat menjadi forum untuk para ahli dan wadah pemikir (think tank) dalam bidang ilmu pertahanan dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu pertahanan sehingga nantinya mampu digunakan sebagai alternatif bersama dalam menjaga stabilitas keamanan tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga di tingkat global.