JAYAPURA, KOMPAS — Penetapan daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Gubernur Papua, yang direncanakan dilakukan Minggu (13/5/2018), kembali tertunda. Hal ini disebabkan belum selesainya penetapan daftar pemilih tetap dari Kabupaten Mimika.
Hal ini disampaikan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Bidang Hukum dan Pengawasan, Tarwinto, saat ditemui di Jayapura, Minggu sore.
Tarwinto mengatakan, sebenarnya rapat pleno penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Mimika diselenggarakan pada Sabtu (12/5/2018). Namun, kegiatan ini tak terlaksana hingga selesai karena dihentikan sekelompok warga sekitar pukul 17.00 WIT.
”Aksi kekerasan sekelompok warga ini menyebabkan penetapan DPT Mimika gagal terlaksana. Hal ini mengakibatkan pleno DPT untuk Pilgub Papua juga tertunda,” kata Tarwinto.
Ia pun mengakui, keterlambatan pleno DPT juga menghambat pelaksanaan pencetakan surat suara untuk Pilgub Papua. Padahal, provinsi lain yang juga menyelenggarakan pilgub sudah melaksanakan tahapan tersebut.
”Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah memindahkan pelaksanaan rapat pleno penetapan DPT Kabupaten Mimika ke Jayapura. Kami menargetkan pleno DPT Mimika rampung Senin (14/5/2018) ini,” kata Tarwinto.
Ia pun meminta aparat kepolisian lebih sigap mengantisipasi aksi masyarakat yang mengganggu pelaksanaan tahapan pilkada serentak yang demokratis dan damai di Papua.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya telah berdialog dengan komisioner KPU dan Bawaslu Papua terkait sejumlah daerah rawan konflik dalam pelaksanaan pilkada tahun ini.
Dari dialog yang terselenggara di Kantor KPU Papua pada Rabu lalu, Polda Papua dan kedua lembaga tersebut menetapkan sejumlah kabupaten yang rawan konflik, antara lain Jayawijaya, Paniai, Mamberamo Tengah, Biak Numfor, dan Mimika.
”Kami bersama pihak KPU dan Bawaslu Papua berupaya mencari strategi untuk mereduksi potensi konflik di daerah-daerah tersebut,” kata Boy.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menambahkan, 300 personel Brimob disiagakan untuk mengantisipasi konflik pilkada di Mimika.