Mencecap Akulturasi Santapan di Qatar
Qatar memiliki keragaman budaya gastronomi akibat perpaduan “Qatari” dengan warga pendatang. Makanan khas Jazirah Arab dan India mendominasi di negeri kaya minyak itu.

Warga Doha, Qatar, menyantap makan pagi di restoran Bandar Aden yang berada di Souq Waqif, pada bulan Desember 2022 lalu.
Qatar merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang warga asli atau Qatari tidak menjadi penduduk dominan. Berdasarkan data Otoritas Statistik Qatar pada 2021, Qatari hanya berjumlah sekitar 330.000 jiwa atau hanya 11,4 persen dari total 2,9 juta orang populasi Qatar.
Masyarakat pendatang, seperti dari India, Bangladesh, Nepal, Nepal, Mesir, dan Filipina, lebih mendominasi. Alhasil, negeri kaya minyak dan gas alam itu adalah tempat pertemuan akulturasi budaya yang melibatkan Qatari dengan para pendatang yang lebih dominan.
Kondisi itu tak bisa dipungkiri memengaruhi pula jenis dan cita rasa kuliner di Qatar. Makanan khas Jazirah Arab yang dikenal pula di berbagai negara menjadi favorit warga Qatar. Tak hanya itu, warga Asia Selatan, terutama India, juga memengaruhi budaya gastronomi bagi Qatari.
Di sela liputan Piala Dunia 2022, "Kompas"tak ketinggalan berkeliling Qatar untuk mencecap akulturasi budaya dalam ragam hidangan itu.

Untuk santap koming kuliner qatar Nasi Mandi di Restoran Afghan Brothers.
Nasi mandi
Petualangan rasa kami dimulai dengan menyantap makanan khas Jazirah Arab yang telah menjadi favorit warga Qatar, yaitu nasi mandi dengan dilengkapi daging kambing di Restoran Afghan Brothers di wilayah Al Matar Al Qadeem, Doha. Berbeda dengan jenis nasi di Indonesia, nasi mandi lebih pera dan ukuran butiran beras yang lebih panjang.
Nasi mandi itu kami makan berdua karena porsinya sangat berlebihan untuk perut orang Indonesia. Sebab, nasi disajikan di piring baja nirkarat (stainless steel) yang berukuran seperti nampan bundar ukuran sedang.
Nasi mandi itu telah menjadi salah satu pangan utama di Jazirah Arab dengan nama yang berbeda-beda. Di Qatar, nasi mandi dikenal juga dengan sebutan machboos.
Sajian nasi mandi yang disajikan di restoran seantero Qataritu setara porsi normal bagi empat orang Indonesia. Apalagi di nasi mandi itu dilengkapi dengan daging kambing yang dibagi dalam lima potongan.
Daging kambing itu disajikan dengan menyertakan bagian daging, kulit, dan tulang. Olahan daging kambing itu dimasak dengan cara diungkep atau direbus dengan api kecil dalam waktu lama secara bersamaan dengan beragam rempah.

Menu Lamb chop di Restoran Afghan Brothers.
Teknik masak itu membuat daging kambing tidak bau prengus. Dagingnya pun amat lembut dan mudah hancur ketika digigit.
Untuk menambah cita rasa, tersedia pula lalapan yang terdiri dari irisan selada, kol, dan bawang bombai. Lalu, ada pula saus yang terbuat dari olahan tomat.
Tak hanya nasi mandi, kami juga menyantap lamb chop yang dibakar. Sajian daging domba muda itu tidak lupa menyertakan bagian tulang sebagai pegangan untuk menikmati daging. Sebagai pelengkap, terdapat juga kentang goreng serta mayones.
Kami juga tidak ketinggalan menyeruput kuah sup kaldu kuning yang disajikan secara gratis di restoran itu. Sup, yang menghadirkan rasa segar dari perpaduan rasa bumbu rempah, bisa dinikmati secara terpisah atau dapat pula disiram di nasi mandi bagi yang suka makanan berkuah.

Warga beraktifitas di kawasan Souq Waqif, Doha Qatar, Minggu (11/12/2022). Kawasan Souq Waqif menjadi tujuan wisata bagi turis yang berkunjung ke Qatar. Berbagai cenderamata khas dan ragam restoran yang menyajikan kuliner timur tengah menjadi daya tarik tempat ini.
Mencari rekomendasi
Setelah merasakan machboos, kami sempat melakukan survei kecil-kecilan dengan bertanya kepada beberapa diaspora Indonesia di Qatar untuk mendapatkan rekomendasi makanan. Kami pun bergegas ke kawasan Souq Waqif, pasar tradisional dan ikonik yang berada di pusat kota Doha.
Kemudian, kami memilih untuk menyantap daging cincang, telur orak-arik keju, serta roti malawah di Restoran Bandar Aden. Menu itu menjadi favorit Qatari untuk sarapan di tempat makan bertema Yaman itu.
Roti malawah sekilas memiliki bentuk serupa dengan roti chapati khas India. Tetapi, bentuk roti malawah jauh lebih lebar dan dimasak dengan cara dibakar. Sebagai pelengkap yang menjadi ciri khas roti itu ialah taburan jintan hitam di atasnya.
Olahan daging cincang dan telur orak-arik adalah lauk untuk menyantap roti malawah. Daging cincang itu tidak sekedar disajikan dengan kumpulan potongan daging.

Menu makan pagi di restoran Bandar Aden yang berada di Souq Waqif .
Daging dimasak dengan saus tomat, kemudian dicampur dengan kacang merah, potongan tomat, bawang bombai, serta telur rebus. Indera perasa sudah tidak tahan untuk segera mencicipi olahan daging cincang itu ketika seorang pelayan menyajikan di sebuah wadah yang masih dibalut kepulan asap.
Ketika menyantap olahan daging cincang yang direndam saus tomat itu, rasa segar langsung menyeruak di dalam mulut. Perpaduan rasa asam dan manis terasa di lidah. Kehadiran roti malawah yang dimasukkan bersamaan dengan daging cincang itu seakan menjadi penetral rasa.
Adapun telur orak-arik keju menghadirkan sensasi rasa asin di lidah. Telur dimasak dengan tingkat kematangan sedang,lalu disempurnakan bentuknya oleh campuran keju, potongan tomat, paprika hijau, dan bawang bombai.
Sebagai pelengkap, kami meminum teh aden yang merupakan campuran teh hitam dengan susu. Rasa pahit khas kopi hitam yang bercampur dengan manis dari susu menjadi penutup terbaik untuk santapan kami sebelum memulai aktivitas seharian.

Kedai Al Akher Sweets di Souq Waqif, Doha, Qatar pada bulan Desember 2022 lalu,
Makanan ringan
Setelah menikmati makanan “berat” untuk sarapan dan makan siang, kami memburu makanan ringan atau dessert. Pilihan kami jatuh kepada kunafa dan baklava.
Salah satu toko kunafa dan baklava terkenal di Qatar adalah Al Aker Sweets yang bisa ditemukan di kawasan tempat nongkrong favorit di Doha, misalnya The Pearl dan Souq Waqif.
Kunafa dan baklava adalah kudapan manis yang menjadi favorit warga Qatar. Meski masyarakat dunia lebih mengenal kunafa berasal dari Turki, sejatinya kunafa adalah penganan yang telah menjadi bagian kultur gastronomi masyarakat Timur Tengah, Iran, dan Palestina sejak berabad-abad silam.
Rasa manis terasa di lidah ketika menyantap kunafa. Makanan ringan itu berasal dari adonan sejumlah bahan, di antaranya tepung terigu, tepung maizena, susu, dan gula pasir. Kami mencoba kunafa keju yang terasa lebih lezat dan menggiurkan dibandingkan kunafa rasa orisinal.
Keju yang digunakan untuk kunafa adalah jenis mozzarella, sehingga keju itu terasa kenyal ketika menyentuh lidah. Rasa asin dan manis bertarung di dalam mulut demi menghadirkan kenikmatan rasa yang hakiki sembari menikmati keramaian pengunjung Souq Waqif.

Baklava Al Akher Sweets di Souq Waqif.
Sementara itu, baklava adalah pastry yang memiliki tekstur renyah dan dilengkapi kacang postasio. Satu porsi baklava terdiri dari 12 buah ukuran kecil. Akibat rasa manis yang terlalu pekat, kami butuh minum air putih.
Di Qatar, tidak lengkap rasanya jika belum menyeruput satu gelas kecil karak chai. Itu adalah minuman serupa teh susu yang dipadukan dengan bahan rempah, seperti kapulaga, cengkeh, dan kayu manis. Alhasil, meminum segelas karakchai memberikan rasa hangat yang cocok untuk menemani kami melawan hembusan angin musim dingin, akhir Desember lalu.
Baca juga: Menyaksikan Unta Balap Berlatih
Karak chai umumnya ditemukan di kedai yang dikelola oleh warga India atau Asia selatan lain. Menurut pengamatan kami, terdapat dua kedai yang menyajikan karak chai terbaik di Qatar, yaitu Tea Madeena dan Bombay Chowpatty. Minuman itu adalah jajanan yang paling murah di Qatar karena hanya butuh ditebus dengan 2 riyal Qatar atau sekitar Rp 8.300.
Melalui petualangan rasa itu, kami seakan telah berkeliling ke negara-negara asal para pendatang di Qatar berkat menyantap sajian di meja makan. Shukran, Qatar!

Untuk santap koming kuliner qatar Gerai Tea Madeena di kawasan Al Matar Al Qadeem.