logo Kompas.id
PerjalananTakut Bendera Merah Putih...
Iklan

Takut Bendera Merah Putih (Bagian 61)

Selembar bendera Merah Putih sempat memberi Wilem banyak harapan. Namun, bendera itu juga membuat dia dimusuhi dan dikucilkan warga Digo.

Oleh
Agustinus Wibowo
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kc_kM9PsMnHG-JpjIbMyKfKwszM=/1024x678/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FDSC_6391_1631345369.jpg
AGUSTINUS WIBOWO

Bendera Merah Putih yang diterima Wilem dari tentara Indonesia.

Digo memang ada di wilayah Indonesia, tetapi setiap pagi di kampung itu  berkumandang lagu kebangsaan Papua Niugini.

Lagu itu dinyanyikan para siswa di satu-satunya sekolah di Digo, dibimbing oleh satu-satunya guru mereka, July Awom. Seluruh murid yang berjumlah 15 anak, bertelanjang kaki. Hanya July yang bersandal jepit. Lantai kelas mereka adalah tanah lempung yang bisa berubah menjadi lumpur ketika air hujan merembes masuk dari atap yang bocor. Para murid duduk di atas kotak kayu setinggi betis.

Editor:
marcellushernowo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000