logo Kompas.id
PendidikanPenguatan Pendidikan Karakter ...
Iklan

Penguatan Pendidikan Karakter Digalakkan

Oleh
· 3 menit baca

PURWOKERTO, KOMPAS — Penguatan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah semakin digencarkan untuk menghasilkan pribadi yang unggul serta mengembangkan jiwa kepemimpinan. Sekolah diharapkan menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa. Para guru pun didorong menjadi inspirator bagi siswa. Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat membuka Expo Pendidikan Kabupaten Banyumas dan Deklarasi Penguatan Pendidikan Karakter Jenjang Sekolah Dasar Kabupaten Banyumas, di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (27/4). "Guru SD nanti tidak boleh banyak ceramah di kelas, justru yang banyak adalah menjadi motivator, inspirator, katalisator kegiatan-kegiatan siswa," katanya.Muhadjir menyampaikan, penguatan karakter diamanatkan dalam nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Porsi pendidikan karakter untuk SD sebanyak 70 persen dan 30 persen untuk penanaman pengetahuan. Untuk SMP, 60 persen untuk penguatan karakter dan 40 untuk pengetahuan.Dia mengatakan, dirinya telah membuat surat edaran untuk pemerintah kabupaten/kota dan provinsi agar pada tahun ajaran baru nanti semua siswa memulai pelajaran dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya". "Setiap pulang juga ditutup dengan doa dan menyanyikan lagu-lagu nasional," ujarnya. Dalam menjalankan revolusi mental, kata Muhadjir, pada tahun ajaran baru nanti guru juga harus berada di sekolah selama 8 jam. Kegiatan belajar-mengajar juga diselenggarakan minimal 8 jam. Sebagai gantinya, Sabtu dan Minggu tidak ada kegiatan sekolah atau libur, kecuali untuk kegiatan ekstrakurikuler.Hal itu, katanya, jangan disalahtafsirkan bahwa anak-anak berada di kelas selama 8 jam atau ditambah mata pelajarannya. "Saya cenderung mata pelajaran SD dan SMP akan dikurangi. Jadi jumlah mata pelajaran dikurangi, tetapi jumlah kegiatannya semakin banyak. Dengan demikian, murid akan lebih aktif, bukan gurunya yang aktif. Namanya CBSA atau cara belajar siswa aktif. Dengan itulah pendidikan karakter akan jalan," paparnya. Mengutip kata-kata Presiden Pertama Bung Karno, Muhadjir mengatakan, Indonesia perlu dua hal, yaitu nation building dan character building. "Indonesia perlu pembentukan rasa nasionalisme dan pembentukan budi pekerti atau karakter," katanya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Purwadi Santoso mengatakan, di Banyumas, 810 kepala sekolah dasar menyatakan siap melaksanakan penguatan pendidikan karakter. "Dengan mengajar, menjadikan siswa pandai. Dengan mendidik, menjadikan peserta didik berbudi luhur tinggi, berakhlak mulia, dan berkarakter," ujarnya.Kepala SD Negeri 1 Kediri Karanglewas, Banyumas, Riyadi menyampaikan, penguatan pendidikan karakter di sekolahnya dilakukan secara terintegrasi melalui mata pelajaran budaya banyumasan serta pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. "Anak-anak diajari unggah-ungguh atau tata krama. Selain itu, sebelum memulai pelajaran, siswa diajak bersalam-salaman dengan guru dan sesama temannya," katanya. (DKA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000