Hari Minggu merupakan hari libur nasional, dan kebetulan tidak ada sebuah peristiwa besar yang memaksa pengelola media massa di Tanah Air untuk menjadikannya sebagai berita utama di halaman satunya. Hal ini membuat laporan utama di halaman satu berbagai surat kabar regional maupun nasional yang terbit hari Minggu (21/5) pun beragam. Sebagian laporan itu merupakan garapan dari koran tersebut, tetapi tak sedikit pula yang berangkat dari kasus aktual.
Koran nasional yang terbit di Bandung, Jawa Barat, Pikiran Rakyat membuat laporan mengenai nama bayi yang kini amat beragam, dengan arti yang beraneka pula. Judul yang diangkat sebagai berita utama, adalah “Nama Nyentrik Ibarat Ode yang Unik”. Koran Sindo juga menjadikan laporan khusus, tentang bisnis pesawat komersial disertai dengan grafis, dengan judul “Rusia dan China Ancam Dominasi Boeing-Airbus” sebagai berita utama.
Laporan garapan yang sama, tentang biro perjalanan (travel) untuk umrah yang sempat bermasalah, menjadi pilihan Jawa Pos, koran nasional yang terbit di Surabaya (Jawa Timur) dan Republika, yang terbit di Jakarta. Judul yang diangkat keduanya, masing-masing, adalah “Kemenag Lamban Turun Tangan” dan “Kasus Travel Nakal Masih Mediasi”.
Koran regional yang terbit di Jakarta, Warta Kota menurunkan berita utama tentang perdagangan manusia, dengan mengangkat judul “Bayi Nyaris Dijual Rp 5 juta”. Sebaliknya koran politik Rakyat Merdeka menampilkan headline tentang keluarga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dengan judul “Yudhoyono Institute Jadi Dongkrak AHY”. AHY adalah inisial dari putra pertama SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), yakni Agus Harimurti Yudhoyono, yang tahun ini sempat menjajal peruntungan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Harian Kompas menjadikan pertemuan Presiden Joko Widodo, yang akan berangkat ke Arab Saudi dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, yang baru pulang dari Inggris di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (20/5) lalu sebagai gambar utama di halaman satu. Keduanya, yang juga didampingi Ny Iriana Jokowi dan Ny Mufida Kalla, tertawa lepas dan amat terlihat kedekatannya. Gambar itu seakan menepis “kabar burung” keretakan hubungan Presiden dan Wapres.
Sebagai berita utama, Kompas masih mengangkat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa ini, dengan berita utama berjudul “Fokus Masa Depan, Momentum Bersatu Kembali”. Berita inipun dilengkapi dengan cerita tentang perayaan Hari Kebangkitan Nasional, dengan judul “Seruan dari Jantung Negeri, Ayo Bangkit!”.
Surat kabar regional yang terbit di Semarang, Jawa Tengah, Suara Merdeka masih melanjutkan kasus kematian taruna tingkat dua Akademi Kepolisian (Akpol), Mohammad Adam. Judul yang diangkat sebagai kabar utama, adalah “14 Taruna Senior Akpol Tersangka”. Judul yang nyaris sama pun dipilih menjadi berita utama di halaman satu Harian Jogja, koran regional yang terbit di Yogyakarta pada edisi hari Minggu (21/5) ini.
Media Indonesia, koran nasional yang terbit di Jakarta memilih hasil pemilihan presiden Iran sebagai berita utamanya. Judulnya, “Moderasi Iran Berlanjut”. Hassan Rouhani yang terpilih kembali sebagai Presiden Iran selama ini memang dikenal sebagai tokoh yang moderat.
Dua koran regional di Kalimantan, yang berada dalam naungan kelompok usaha Kompas Gramedia, Tribun Kaltim dan Banjarmasin Post pada edisi hari Minggu (21/5) menempatkan headline yang berasal dari kasus kebakaran Kapal Mesin Mutiara Sentosa I di perairan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada Jumat lalu. Judul berita yang diangkat pun mirip, yakni tentang penumpang kapal yang berebut pelampung.
Koran ekonomi Bisnis Indonesia padan edisi Minggu menurunkan laporan berjudul “Memoles Citra Via Sosmed”, yang mengisahkan penggunaan sosial media untuk memoles citra seseorang atau produk. Laporan yang nyaris sama diturunkan pula oleh “anak” koran ini, yang terbit di Solo, Jateng, Solopos. (tra)