Hyundai Ioniq 5 memantik eforia mobil istrik di Indonesia. Selain dianggap ramah lingkungan, mobil ini juga nikmat dikemudikan. Ruang kabinnya seolah memindahkan ruang keluarga di rumah ke dalam mobil.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
Sepanjang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 pada 31 Maret-10 April lalu, antrean pengunjung yang hendak menjajal Hyundai Ioniq 5 tak putus-putus. Wajar, desain mobil bertenaga baterai murni ini amat atraktif. Ruang kabinnya pun menarik, berkonsep memindahkan ruang keluarga di rumah ke dalam mobil.
Kompas berkesempatan menjajal mobil yang rancangannya terinspirasi Hyundai Pony Concept tahun 1974 ini. Pengunjung umum mencicipi Ioniq 5 di area tes di pelataran arena pameran JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Durasinya juga tak lebih dari 10 menit. PT Hyundai Motors Indonesia memberi waktu lebih lama bagi awak media.
Rutenya pun lebih jauh, keluar dari arena pameran, mengitari seputaran Kemayoran dengan jalur utama Jalan H Benyamin Sueb. Perwakilan Hyundai mendampingi dan sesekali memberi penjelasan perihal fitur mobil. Kompas mencobanya pada hari kedua pameran, yaitu pada Jumat (1/4/2022).
Mobil yang dipakai tes awak media itu adalah trim teratas Ioniq 5, yaitu tipe Signature dengan baterai rentang jauh (long range) berkapasitas 72,6 kWh. Warnanya pun paling istimewa, yaitu abu-abu bertekstur kasar.
Selain tipe Signature, ada pula tipe Prime, yang lantas dibedakan pula berdasarkan kapasitas baterainya. Ioniq 5 dengan baterai rentang standar berkapasitas 58 kWh. Jarak tempuh baterai rentang panjang adalah 451-481 kilometer, sedangkan rentang standar 384 kilometer. Semua berdasarkan siklus uji WLTP.
Duduk di bangku pengemudi terasa nyaman meski joknya tak terlalu tebal. Mengaktifkan mobil cukup menekan tombol sembari menginjak pedal gas. Transmisi dioperasikan lewat tuas di sisi kiri pengemudi. Sayangnya, material tuas ini terkesan ringkih dengan ujung warna perak yang kurang mewah.
Di jalan raya, kami diizinkan mencoba torsi instannya. Pedal gas diinjak hingga mentok. Torsi sebesar 350 Nm langsung ”muntah”, membuat kepala otomatis menempel pada sandaran. Nikmat bagi pengemudi, tetapi bisa bikin kaget penumpang. Karena lalu lintas relatif ramai, kami harus menjaga kecepatan wajar.
Tak masalah, ada adaptive cruise control yang bakal menyesuaikan kecepatan dengan mobil lain. Kontrol laju ini tetap aktif meski mobil yang dikuntit sempat melambat sampai berhenti, lalu jalan lagi. Tanpa menginjak pedal, laju berganti-ganti dengan mulus. Ada pula fitur i-pedal, level tertinggi pengereman regeneratif, sehingga pengemudi seolah-olah hanya butuh pedal akselerator.
Pengendaliannya menyenangkan. Radius putar untuk mobil berjarak antarsumbu roda 3 meter ini relatif kecil. Di dalam lintasan tertutup, kami bermanuver dalam kecepatan cukup tinggi. Kondisi mobil tetap menapak ke tanah, tapi penumpang agak terombang-ambing juga. Stabil betul mobil yang jika difoto terlihat kecil, tapi aslinya cukup besar ini.
Memindahkan rumah
Konsep ruang keluarga di rumah mewujud pada lantainya yang benar-benar rata, disungging platform bernama E-GMP (electric global modular platform). Di balik lantai itulah tersimpan modul-modul baterai. Tak ada gundukan memanjang ke belakang di bagian tengah lantai seperti mobil kebanyakan. Sebab, motor listriknya terpasang di bagian belakang untuk menggerakkan roda belakang.
Lantai yang rata itu memungkinkan jok depan dan belakang bisa digeser cukup jauh. Konsol penyimpanan di bagian tengah bisa digeser sejauh 14 sentimeter demi mendapatkan ruang yang lebih lega di bagian depan. Ruang kaki benar-benar dimanjakan. Ini seperti menggeser perabotan di rumah, mengefektifkan ketersediaan ruang. Kotak penyimpanan di sisi kiri dasbor (glove box) pun seperti laci di rumah, dibukanya sistem geser.
Jok depannya bisa disetel dalam mode rileks: alas duduk merendah, sandaran kursi rebah maksimal, penyangga betis terangkat. Santai betul. Rasanya tak perlu repot mencari tempat istirahat lagi kala menunggu baterai terisi di stasiun pengisian listrik untuk umum. Sambil rebahan, langit-langit bisa terbuka lebar, tapi kacanya tidak. Visibilitas seolah tak berbatas.
Dari sistem audio, yang memakai delapan pelantang Bose, pengguna bisa menyetel suara atmosfer artifisial. Ada beberapa pilihan suasana, seperti perapian lengkap dengan bunyi kayu terbakar, bunyi hujan, dan nuansa hutan dengan cuitan burung. Suara-suara itu memberi kesan kita sedang menikmati suasana itu dari rumah.
Hal lain yang mengingatkan pada perangkat rumah tangga adalah keberadaan bidang magnetik di tepi layar instrumen berkendara. Memang ukurannya tak besar, tetapi Anda bisa menempel foto polaroid favorit dijepit hiasan bermagnet di sana. Rasanya seperti sedang duduk di meja di rumah. Lampu dalam kabin yang berwarna biru bakal bikin tenang dan betah berlama-lama di kabin.
Konsep desain interior Ioniq 5 dirancang secara detail. Di luar, desain itu juga tak kalah detailnya. Garis yang menghubungkan pintu depan dan belakang berformasi huruf Z yang tegas.
Lengkung sepatbor tak luput dari detail menawan. Garis-garis di sepatbor itu seolah jadi bagian tak terpisahkan dari desain velg yang menyerupai pokok bunga matahari itu.
Detail paling keren ada di bagian wajah depan. Lampu LED utama dengan formasi huruf U ganda tersusun atas 256 piksel parametrik. Grilnya memang terlihat rata dan hitam polos, tetapi di bawahnya terdapat bidang meruncing yang di dalamnya bergurat garis-garis dengan pendaran LED. Di malam hari, tampilan area bawah gril ini menakjubkan. Lampu belakangnya juga terdiri dari kumpulan matriks LED yang warna merahnya membentuk dua persegi panjang.
Konsep desain dan penerapan teknologinya yang matang membuat Hyundai Ioniq 5 memuncaki kategori bergengsi ajang World Car Awards yang diumumkan di New York Auto Show. Ioniq 5 diganjar penghargaan World Car of the Year, World Electric Vehicle of the Year, dan World Car Design of the Year.
”Melalui Ioniq 5, kami mulai menciptakan pengalaman mobilitas baru, menjadi game changer. Kendaraan ini terwujud berkat semangat dan upaya para desainer dan insinyur yang melampaui batasan di lingkup kendaraan elektrik,” kata SangYup Lee, Executive Vice President and Head of Hyundai Global Design Center.
Di Indonesia, respons masyarakat pada Ioniq 5 amat positif. Selama pameran, tak kurang dari 3.000 kali unit tesnya dijajal pengunjung. Sebanyak 800 pemesanan terbuat selama 11 hari pameran meskipun hingga Sabtu (16/4/2022) harga resminya belum juga diumumkan. Ioniq 5 sepertinya mengobarkan eforia pada mobil listrik murni. (HEI)