Susul Daihatsu Rocky, Toyota Me-”recall” 14.777 Unit Raize
Toyota menyebut, program ini digelar setelah ditemukan adanya ”anomali” pada sambungan struktur ”fender apron” bagian depan mobil.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah Daihatsu menggelar program pemanggilan kembali atau recall lebih dari 9.000 unit Daihatsu Rocky karena masalah di struktur dudukan peredam kejutnya, Toyota turut menggelar kampanye serupa untuk 14.777 unit Toyota Raize karena masalah yang sama. Para pemilik Raize dengan waktu produksi tertentu diharapkan segera ke bengkel resmi Toyota terdekat untuk dilakukan perbaikan pada masalah tersebut.
Surat pemberitahuan pemanggilan kembali tersebut sudah dikirimkan kepada para pemilik Raize yang tercakup dalam program ini sejak 11 Maret 2022 atau pada hari yang sama Daihatsu mengumumkan program recall untuk Rocky. Toyota Raize dan Daihatsu Rocky diproduksi di pabrik yang sama yang dioperasikan PT Astra Daihatsu Motor. ”Karena dibuat di tempat yang sama, tentunya produk kami juga mengalami masalah yang sama juga. Itu sebabnya kami menggelar kampanye recall ini,” kata Interactive Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Aska saat dimintai konfirmasi, Rabu (16/3/2022).
Adapun mobil yang masuk dalam program recall Toyota ini adalah Toyota Raize yang diproduksi pada kurun waktu November 2020-Oktober 2021. Program ini berdampak pada semua varian Raize yang dipasarkan resmi di Indonesia, yakni varian 1.0T S CVT, 1.0T G CVT, 1.0T G M/T, 1.2 G CVT, dan 1.2 G M/T.
Dalam siaran pers resmi, Toyota menyebut, program ini digelar setelah ditemukan adanya ”anomali” pada sambungan struktur fender apron bagian depan mobil. Dimas mengatakan, bagian itu adalah tempat dudukan peredam kejut (shock absorber) bagian depan mobil yang terletak di dalam ruang mesin.
”Anomali” ini menyebabkan bunyi ”abnormal” pada saat mobil melintasi jalan rusak atau bergelombang. Ditambahkan, dalam kondisi tertentu, hal tersebut dapat membuat kontrol kendaraan menjadi sulit dikendalikan sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengendara. ”Kondisi ini diperkirakan terjadi karena adanya proses yang kurang sempurna pada pabrikasi,” demikian disebutkan dalam siaran pers tersebut.
Aktivitas recall ini akan meliputi pemeriksaan dan perbaikan di bengkel resmi Toyota yang dilakukan tanpa memungut biaya sama sekali alias gratis. Sebanyak 73 bengkel resmi khusus body & paint dan 297 bengkel general repair yang tersebar di seluruh Indonesia dilibatkan dalam program ini untuk memastikan pelanggan bisa segera melakukan pemeriksaan dan perbaikan.
Pengelasan ulang
Menurut Dimas, perbaikan yang akan dilakukan adalah pengelasan ulang bagian sambungan fender apron tersebut. Pengerjaan berlangsung sekitar 7,6 jam untuk setiap mobil, tetapi hal ini tergantung pada kondisi bengkel pada saat dilakukan pemeriksaan/perbaikan. Untuk prosesnya, pelanggan disarankan melakukan booking service terlebih dahulu agar bengkel dapat mempersiapkan stall, teknisi, dan/atau suku cadang yang akan diganti. ”Karena ini melibatkan pekerjaan pengelasan ulang, butuh persiapan yang agak panjang sehingga butuh waktu lebih dari tujuh jam. Di antaranya teknisi perlu menutup bagian-bagian tertentu pada mesin mobil karena akan ada percikan api,” ucap Dimas.
Pelanggan yang mobilnya termasuk dalam program ini dapat segera menghubungi bengkel resmi Toyota terdekat atau dapat menghubungi Toyota Customer Care 24 jam di nomor telepon 1-500-315 atau nomor Whatsapp Toyota di 0811-1500315. Pelanggan juga bisa mengunjungi tautan di laman resmi Toyota di www.toyota.astra.co.id/ssc untuk memastikan mobil masuk dalam program ini dengan memasukkan nomor rangka mobil di tautan tersebut.
Selain melalui surat resmi yang dikirimkan langsung ke pelanggan yang terdampak, Toyota juga mengumumkan program ini melalui media massa dan laman resmi Toyota.
Vice President Director PT TAM Henry Tanoto, menyebutkan, semua aktivitas safety recall yang dilakukan TAM, termasuk pada model Raize kali ini, sejalan dengan inisiatif global dari principal Toyota Motor Corp. ”Aktivitas safety recall pada produk tertentu telah dilakukan TAM sejak bertahun-tahun sebagai wujud komitmen kami dalam mengutamakan keamanan dan keselamatan pelanggan. Dan, kami berterima kasih atas respons yang cepat dan aktif dari pelanggan selama ini sehingga sejauh ini aktivitas safety recall berjalan dengan baik dan lancar,” kata Henry dalam siaran pers yang sama.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga melakukan kampanye recall pada model Daihatsu Rocky yang diproduksi pada kurun waktu 28 April hingga 7 Oktober 2021. Hal itu dilakukan karena ditemukan masalah pada struktur dudukan peredam kejut (shock absorber) bagian depan di ruang mesin mobil. Masalah tersebut menyebabkan mobil mengeluarkan bunyi dek-dek dari bagian depan saat mobil melindas jalan berlubang pada kecepatan tinggi.
Selain mengganggu kenyamanan berkendara, masalah ini juga berpotensi menimbulkan masalah serius, yakni terlepasnya komponen dudukan peredam kejut tersebut. Sebagai langkah perbaikan, akan dilakukan penambahan 11 titik pengelasan pada dudukan peredam kejut tersebut untuk memperkuat strukturnya (Kompas, 12/3/2022).