Komunitas Turbonesia: Kencang, Cantik, dan Syahdu...
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·4 menit baca
BANTEN, KOMPAS — Komunitas Turbonesia Chapter Jakarta tak ubahnya bayi yang sedang merangkak ketika memasuki usianya yang kedua. Sekitar 30 anggota komunitas pengguna Honda Civic bermesin turbo, baik model sedan maupun hatchback, Sabtu (10/11/2018), melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Hotel Pesona Krakatau di kawasan wisata Anyer, Banten.
Sentuhan modifikasi membuat semakin menarik karakter mobil ini. Bahkan, sejumlah anggota memodifikasi mobilnya hingga mirip dengan model Honda Civic Type R yang sangat legendaris dengan kecepatannya.
Meski sudah sporty, sebagian besar anggota menanggap kesan sporty perlu semakin diperkuat. Tak heran, sejumlah anggota komunitas melengkapi atau mengubah body kit walau harus mengeluarkan kocek lebih dalam.
Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-2 Komunitas Turbonesia Chapter Jakarta sesungguhnya jatuh pada 10 Oktober lalu, tetapi baru dirayakan saat ini.
Perayaan dilakukan dengan permainan kelompok untuk memperkuat solidaritas dan kekompakan antaranggota. Malam harinya dilanjutkan acara potong nasi tumpeng dan panggung hiburan.
Ajang temu kangen inilah rupanya menyingkap aliran kuat yang mulai tumbuh di kalangan pencinta Civic turbo.
Ketua Umum Komunitas Turbonesia Chapter DKI Jakarta Rizky Pratama mengatakan, aliran pengguna Civic turbo semakin solid. Setidaknya ada aliran kencang alias orang yang ingin menambah daya kekuatan mobil melebihi standar pabrikan.
Sementara itu, ada aliran cantik yang hobinya memodifikasi tampilan mobil untuk mengukuhkan karakteristik pribadinya. Ada juga aliran syahdu alias pengin bikin mobil ini nyaman tetapi sekaligus bikin betah di dalam perjalanan, terlebih menghadapi kemacetan lalu lintas dengan sistem audio yang mumpuni.
”Saya paham. Mereka yang masuk aliran-aliran ini adalah orang punya kelebihan duit. Namun, jangan sampai juga salah masuk aliran-aliran ini. Sayang mobilnya karena bisa-bisa malah ’hancur’ karakter mobilnya. Maunya semua, ya enggak bisa dong, akhirnya mobil berantakan. Rugi sendiri, enggak maksimal memanfaatkan mobil itu,” kata Rizky.
Menurut Rizky, pilihan aliran membuat anggota bisa mengarah pada jalur prestasi supaya bisa meraih kemenangan-kemenangan dalam kompetisi. Atau tanpa mengarah jalur prestasi, setidaknya pemilik dapat menikmati saja mobilnya.
Komunitas ini pun memiliki akses informasi jalur prestasi. Seiring kemunculan awal mobil-mobil Civic turbo, rata-rata mereka suka ngebut. Sering terlihat, kata Rizky, mobil-mobil turbo yang kebut-kebutan di jalan raya. Padahal, dapat merugikan orang dan diri sendiri apabila terjadi insiden.
Karena itulah, komunitas mulai mengarahkan ajang balapan di Sentul. Ada pula informasi kejuaraan daerah drag race di sejumlah tempat. Kemudian, bagi penyuka audio, anggota juga diinformasikan lokasi kompetisi-kompetisi. Begitu pula kontes mobil ”cantik” untuk membawa nama komunitas ini pula.
Selain itu, komunitas juga mengajak kepatuhan berlalu lintas. ”Kita sudah mulai menjajaki kerja sama dengan Korlantas untuk mengadakan coaching clinic, tidak sekadar menyangkut soal mesin mobil. Safety driving bisa terus dikampanyekan,” kata Rizky.
Apit Mulyadi, Dewan Penasihat Turbonesia Chapter Jakarta, mengatakan, semakin bertambah usia, sebuah komunitas harus semakin menjaga kekompakan. Tanpa kekompakan, komunitas tidak akan bisa berdiri dengan langgeng.
Indra Kurniawan, member Turbonesia, dalam obrolan santainya menuturkan, keberadaan komunitas membantu banyak anggotanya dalam segala pengetahuan tentang otomotif. Tren otomotif semakin besar peminatnya.
”Saya sendiri memang suka otomotif,” kata Indra, yang selain pemilik mobil Civic turbo juga memiliki Honda Type R.
Chiko yang menyertakan keluarga dalam perayaan ulang tahun ini menuturkan, karakter Civic turbo bukan hanya berkelas dalam penampilan, melainkan ada rasa kenyamanan dan aman saat berkendara bersama keluarga.
Sewaktu akan menghadiri ulang tahun ini, rupanya Chiko sempat berencana membawa mobil Honda Type R miliknya. Namun, karena komunitas ini lebih banyak terdiri dari pemilik Honda Civic turbo, baik sedan maupun hatchback, Chiko akhirnya mengurungkan niatnya membawa Honda Type R.
Sementara Bisma yang datang dari luar kota mengalami kerusakan di bagian power steering sewaktu menuju ke arah Jakarta.
Berbekal rasa keinginan untuk menjalin silaturahmi, Dimas pun memutuskan untuk membiarkan mobilnya diperbaiki di bengkel resmi Honda di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Lalu Bisma menyewa taksi daring menuju lokasi ulang tahun komunitas ini.
Kemeriahan pun tak bisa dilepaskan malam itu. Semua mengekspresikan kegembiraannya. Bahkan, hadir pula komunitas Honda lainnya, seperti Indonesia City Club, CRV Club Indonesia, dan Indonesia Civic Estilo.