Fitur Melimpah Teman Bertualang
Tak ada yang lebih mengasyikkan dari mengajak keluarga bertualang ke tempat-tempat yang jauh dari rumah dengan mobil yang aman dan nyaman. Masalahnya, tak banyak mobil di pasaran yang memberikan fitur lengkap untuk menemani petualangan itu, sekaligus bisa dibeli dengan harga relatif terjangkau.
Kata kunci di sini adalah keluarga dan petualangan. Terkait keluarga, dibutuhkan mobil yang berkapasitas cukup untuk mengangkut seluruh anggota keluarga dan barang-barang bawaannya. Dalam hal ini, jawabannya adalah mobil dengan kapasitas tujuh tempat duduk.
Sementara untuk petualangan, yang dimaksud tentu saja keputusan untuk keluar dari zona nyaman jalan beraspal mulus ke jalan yang lebih jarang dilewati orang. Terkait hal ini, dibutuhkan postur dan fitur mobil yang mumpuni untuk menjalani kondisi jalan yang tak ideal walau tak harus berarti medan off-road berat.
Sayangnya, rata-rata harga mobil di pasaran yang memenuhi semua persyaratan tersebut tak bisa dibilang murah. Mobil-mobil SUV 7 tempat duduk yang memiliki berbagai fitur mumpuni untuk melalap medan semi-offroad rata-rata sudah dibanderol di atas Rp 1 miliar, bahkan mendekati Rp 2 miliar.
Fitur-fitur yang dimaksud, antara lain, adalah hill start assist, hill descent control, traction control, hingga seperangkat sensor untuk mencegah tumbukan dengan obyek lain. Tentu saja itu di luar hal-hal dasar, seperti ground clearance yang tinggi (22,1 sentimeter pada tipe LTZ) dan torsi mesin yang mumpuni.
Di antara segelintir mobil yang memenuhi semua persyaratan itu, terselip All New Chevrolet Trailblazer. Generasi terbaru SUV 7 tempat duduk ini membawa pembaruan desain dibandingkan model sebelumnya, terutama di bagian muka.
Trailblazer baru ini mengusung mesin diesel 2.500 cc 4 silinder dengan Variable Geometry Turbocharger (VGT) yang mampu mengeluarkan torsi maksimum 440 Nm pada putaran mesin 2.000 rpm. Lebih dari cukup untuk melibas tanjakan-tanjakan berat jalanan di Indonesia.
Saat diluncurkan Februari tahun ini, Kompas sempat mencicipi kemampuan SUV berukuran medium ini dalam uji coba terbatas dan terkonsep di kawasan perbukitan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Berbagai variasi medan yang sudah dipilih penyelenggara disajikan untuk uji perdana ini, mulai dari tanjakan tajam, turunan curam, jalan tanah berbatu-batu, hingga diajak menyeberangi sungai kecil.
Namun, baru pada akhir September lalu Kompas mendapat kesempatan menjajal Trailblazer ini di jalanan yang sesungguhnya dengan menempuh jarak yang cukup jauh. Tujuan uji kendara jarak jauh ini adalah wilayah Cirebon di pantura Jawa Barat.
Wilayah ini sengaja dipilih karena memberi variasi medan yang cukup untuk menguji seluruh fitur dan kemampuan mobil. Mulai dari Tol Cipali yang mulus, rata, dan lurus hingga medan perbukitan dengan aspal rusak atau jalanan tanah di Cirebon bagian selatan.
Dengan total jarak tempuh lebih dari 800 km, baru terasakan bagaimana limpahan fitur di Trailblazer ini memberikan keamanan dan kenyamanan, baik bagi pengemudi maupun penumpang, dalam perjalanan jarak jauh.
Royal fitur
Ya, mobil ini terbilang royal dalam memberikan fitur, terutama jika dibandingkan kompetitor yang setara ataupun dengan mobil-mobil SUV yang berharga lebih mahal.
Saat melaju di jalanan Jakarta dan tol, fitur Side Blind Zone Monitoring sangat berguna untuk mendeteksi adanya obyek atau kendaraan lain yang berada di ”titik buta” pengemudi, yakni di bagian samping belakang mobil.
Selain itu, saat melaju dengan kecepatan tinggi di tol, fitur Lane Departure Warning (LDW) akan segera memberikan isyarat bunyi alarm dan lampu peringatan di panel instrumen begitu kita bergeser melanggar marka jalan tanpa menyalakan lampu sein.
Selain bertujuan mengantisipasi pengemudi yang mengantuk atau teralihkan konsentrasinya dari jalanan, fitur ini juga memaksa kita selalu tertib menyalakan lampu sein setiap akan berpindah jalur di tol, misalnya saat akan menyalip. Hal ini demi keselamatan kita dan pengguna jalan lain di belakang kita.
Nah, bicara isyarat lampu sein, mobil ini telah mengadopsi sistem one touch signal. Kita cukup menowel pendek tuas lampu sein dan lampu akan menyala tiga kali.
Lalu, saat mobil melaju kencang (di atas 40 km per jam) dan jarak dengan mobil di depan terlalu dekat, fitur Forward Collision Alert akan aktif dengan membunyikan alarm keras dan lampu peringatan warna merah. Dipadukan dengan LDW, fitur ini membuat pengemudi selalu waspada dan tertib dalam mengemudikan kendaraan.
Berbagai sensor yang tersebar di bumper depan dan belakang mobil juga sangat berguna saat mobil bermanuver di lokasi-lokasi sempit dengan kontur tanah yang cukup ekstrem.
Dengan tenaga maksimal 180 HP pada 3.600 rpm, mesin baru Trailblazer yang dikawinkan dengan transmisi otomatis tiptronic 6 percepatan ini masih enak diajak berakselerasi di jalan tol yang sepi. Kickdown bisa didapatkan cukup dengan sentuhan lembut di pedal gas dan mobil bisa berakselerasi menembus angka 140 km per jam, bahkan sempat menyentuh 170 km per jam di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan cepat.
Untuk menambah kenyamanan, mobil juga dilengkapi fitur remote start. Mesin mobil (dan AC jika tombolnya ditinggalkan dalam posisi ON) bisa dinyalakan dengan remote control dari luar mobil.
Layar multi information display (MID) di panel instrumen juga sangat royal memberikan berbagai informasi terkait kinerja mobil. Sedikitnya 17 poin informasi bisa diperoleh di layar itu dengan menggeser-geser menu di tuas lampu sein, mulai dari informasi konsumsi bahan bakar, tekanan angin di empat ban, temperatur pendingin mesin, sampai indikator gaya pengemudian yang ramah lingkungan (Eco).
Dengan banderol Rp 463 juta (on the road Jabodetabek), Trailblazer LTZ bisa dikatakan memberikan value for money yang sangat memuaskan. (DHF)