Mesin pertumbuhan ekonomi akan bekerja optimal dengan pelumas yang tepat.
Oleh
EDITORIAL
·2 menit baca
Pelumas itu, antara lain, berupa kepastian hukum dan upah pekerja.
Pertanian, energi, dan manufaktur. Tiga sektor itu akan jadi andalan pembangunan ekonomi Indonesia 2024-2029. Tiga mesin pertumbuhan ekonomi itu juga diandalkan untuk menyerap tenaga kerja (Kompas, 23/3/2024).
Distribusi penduduk bekerja di Indonesia terbesar di sektor pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 139,85 juta penduduk bekerja pada Agustus 2023, 28,21 persen bekerja di sektor pertanian. Jumlahnya bertambah 750.000 orang dibandingkan dengan Agustus 2022.
dari 139,85 juta penduduk bekerja pada Agustus 2023, 28,21 persen bekerja di sektor pertanian
Adapun persentase penduduk yang bekerja di sektor manufaktur atau industri pengolahan 13,83 persen dan pada sektor pengadaan listrik dan gas 0,23 persen.
Dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa, Indonesia memerlukan bahan pangan dalam jumlah besar. Seiring jumlah penduduk dunia yang bertambah, isu pangan kian krusial. Harga pangan, sebagai kebutuhan pokok, berisiko meningkat. Situasi ini belum termasuk risiko panen bahan pangan yang anjlok akibat perubahan iklim.
Pemerintah menetapkan kuota impor beras 3,6 juta ton pada 2023. Alasannya, produksi beras dalam negeri pada 2023 turun dan produksi pada Januari-April 2024 diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan Januari-April 2023.
Pemerintah menetapkan kuota impor beras 3,6 juta ton pada 2023
Di satu sisi, impor bahan pangan menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. Di sisi lain, margin yang mestinya didapat saat harga pangan naik tidak diperoleh petani. Apalagi, pada saat-saat tertentu, petani juga menjadi konsumen yang memerlukan bahan pangan dengan harga murah.
Daya tarik sektor pertanian perlu ditingkatkan agar anak muda terjun ke sektor ini. Kemudahan akses pupuk bersubsidi dan benih akan membuat biaya produksi bisa ditekan.
Sektor manufaktur dikembangkan agar Indonesia berdaya saing dan bukan sebagai pasar belaka. Distribusi industri pengolahan terhadap produk domestik bruto (PDB) yang pada akhir 2023 sebesar 18,67 persen perlu ditingkatkan. Kinerja industri manufaktur, yang sempat tumbuh 6,26 persen pada 2011, kini tinggal 4,64 persen.
Bahan baku dan penolong serta barang modal yang mudah dan murah serta kapasitas tenaga kerja yang mumpuni akan membuat sektor manufaktur berdaya saing dan produktif. Di sektor energi, persoalan kepastian hukum yang kerap muncul mesti dituntaskan.
Satu hal yang pasti, diperlukan pelumas agar roda mesin berputar dengan lancar. Tak terkecuali mesin pertumbuhan. Pelumas berupa upah buruh atau pekerja mesti memadai. Berdasarkan data BPS, upah buruh di sektor pertanian sebesar Rp 2,37 juta per bulan masih jauh di bawah upah rata-rata buruh, yakni Rp 3,18 juta per bulan.
Upah memadai dan memenuhi kebutuhan hidup pekerja akan membuat pekerja sejahtera dan bahagia. Hal ini akan terwujud dalam kinerja yang baik. Begitulah semestinya.