logo Kompas.id
OpiniTengkes dan ”Food Taboo”
Iklan

Tengkes dan ”Food Taboo”

Perlu intervensi enkulturasi nilai kesehatan dan konsensus negara terhadap masyarakat dalam menjinakkan ”food taboo”.

Oleh
MUHAMMAD ARSYAD RAHMAN
· 5 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Indonesia secara sistematis berupaya keras menurunkan angka tengkes (stunting) dengan pendekatan termutakhir, yakni intervensi gizi sensitif dan intervensi gizi spesifik. Namun, yang selalu tak diseriusi adalah aspek budaya, sementara budaya adalah konstruksi perilaku kesehatan dan promosi kesehatan.

Akibatnya, secara global, berdasarkan data Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka prevalensi tengkes Indonesia menempati urutan tertinggi ke-27 dari 154 negara yang memiliki data tengkes. Ini menjadikan Indonesia berada di urutan ke-5 di antara negara-negara di Asia, dan Indonesia di urutan tertinggi kedua prevalensi tengkes di Asia Tenggara pada 2020.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000