logo Kompas.id
OpiniJangan Golput
Iklan

Jangan Golput

Mari kita gunakan hak pilih kita. Sayang bila kita memilih golput.

Oleh
ALVAN LAZUARDIE ALKHAF
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mOPmMe-7djPbMVRRguhKrrizsGY=/1024x575/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F06%2F06%2F5007463e-dd90-49e5-8dcc-ba89fabc5f3b_jpg.jpg

Tanggal 14 Februari adalah hari yang paling sakral untuk bangsa Indonesia. Sebanyak 204,8 juta rakyat Indonesia akan menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Saya yakin para anak muda tentu sudah punya pilihan akan siapa yang dipilih pada pemilu kali ini.

Saya sebagai anak muda pun mempunyai harapan terhadap pemilu kali ini yang diharapkan bakal berjalan demokratis dan bebas dari segala kecurangan yang bisa merusak dan mengganggu jalannya pemilu. Peran serta generasi muda dalam mengedukasi pemilu sangat membantu sekali agar mereka dapat menunaikan tanggung jawabnya menggunakan hak pilihnya.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Tentunya di era yang serba cepat ini, apalagi era media daring, penggunaan media sosial selama masa tenang dan hari pemilihan diharapkan agar tidak saling serang antarpendukung pasangan calon yang dapat merusak pertemanan. Yang perlu diwaspadai adalah serangan fajar ketika hari pemilihan dan intervensi untuk memilih salah satu pasangan calon.

Mari kita gunakan hak pilih kita. Sayang bila kita memilih golput.

Alvan Lazuardie Alkhaf

Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah

Iklan

Media Harus Netral

Menjelang pemilu, dinamika politik di Tanah Air semakin cair, terus bergerak menggelinding bagaikan bola salju. Pada saat suara-suara nurani rakyat secara masif digaungkan dan digemakan, hadir suara-suara tandingan yang mengatasnamakan demi aktualisasi berdemokrasi.

Muncul fenomena tandingan dari kampus yang ingin membalikkan opini seolah-olah demokrasi hari ini baik-baik saja.

Suara-suara ini lebih mengarah pada ”noise” daripada ”voice”, untuk kepentingan kekuasaan segelintir orang.

Besar kemungkinan, media publik pun akan mengalami atau terjangkiti fenomena yang sama. Bakal muncul media partisan, media tandingan, sebagaimana yang dialami kampus.

Petaka besar akan menimpa negeri ini apabila media sebagai salah satu pilar demokrasi menjadi partisan, tidak netral.

Potensi ini sangat mungkin terjadi apabila media telah terkooptasi tidak lagi tegak lurus kepada hati nurani rakyat, etika, dan moral.

Yang bakal terjadi, media bukan lagi sebagai ”voice”, corong kejujuran, integritas dan kemuliaan, tetapi telah berubah menjadi ”noise”, yang membuat semakin gaduh dan keruh kondisi masyarakat, khususnya menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Budi Sartono Soetiardjo

Graha Bukit Raya, Bandung Barat

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000