China dipastikan akan menaikkan usia pensiun. Langkah yang akan dilakukan adalah pendekatan bertahap dan fleksibel.
Oleh
REDAKSI
·1 menit baca
Persoalan kependudukan selalu muncul dan harus dihadapi sejumlah negara. China tengah berupaya mengelola penduduk yang berusia tua.
Pemerintah China selama empat tahun belakangan berulang kali mengutarakan gagasan bahwa usia pensiun pekerja di negara itu akan ditambah. Sejauh ini, setiap kali gagasan itu dilempar, sambutan dari masyarakat, baik tua maupun muda, sama-sama negatif. Kini, muncul data terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi China di tengah terus menurunnya angka kelahiran. Kemungkinan penaikan usia pensiun tampak semakin tidak terelakkan. Laporan terkini diterbitkan oleh Economist Intelligence Unit (EIU), divisi analisis dan riset majalah The Economist, Rabu (31/1/2024). Mereka menganalisis penurunan angka kelahiran dengan beban ekonomi, termasuk beban pensiun yang akan ditanggung oleh China per tahun 2035 (Kompas.id, 7/2/2024).
China mau tidak mau harus segera menaikkan umur pensiun. Alasan utamanya adalah agar sistem pensiun di negara itu tetap berkelanjutan. Dengan umur pensiun saat ini, yaitu laki-laki 60 tahun dan perempuan 55 tahun, akan memunculkan beban fiskal. Pasalnya, dana pensiun di negara itu ditanggung tiga pihak, yaitu negara, perusahaan, dan karyawan atau pegawai. Negara akan menanggung beban kepada mereka yang tidak produktif lagi.
Pada saat yang sama, China ingin mengelola warga senior sehingga tetap produktif. Mereka tetap bekerja di tengah angka kelahiran yang menurun. Proporsi kelompok senior ini yang besar diharapkan bisa tetap bekerja di berbagai bidang. Bila usia pensiun dinaikkan, maka akan mengurangi beban fiskal negara itu sekitar 20 persen.
Melihat langkah yang ditempuh China, maka akan ada beberapa akibat. Beban pada fiskal akan berkurang, tetapi akan menghasilkan tekanan baru, yaitu kelompok senior yang seharusnya menikmati dana pensiun, mereka terpaksa harus menunggu beberapa tahun lagi untuk mengakses dana pensiun. Mereka harus tetap bekerja. Otomatis akan memunculkan masalah kesejahteraan atau kualitas hidup warga senior. Dampak lainnya adalah tekanan dari warga berusia muda. Kaum muda berpendapat bahwa peningkatan jumlah pekerja yang lebih tua akan mengurangi kesempatan kerja mereka. Kemarahan mereka terpantau di dalam berbagai unggahan media sosial di negara itu.
Dengan berbagai masalah di atas, China dipastikan akan tetap menaikkan usia pensiun. Langkah yang akan dilakukan adalah pendekatan bertahap dan fleksibel. Mereka tidak akan menerapkan secara penuh dalam waktu dekat ini. Salah satunya adalah membuat percontohan perpanjangan usia pensiun di Provinsi Jiangsu. Secara sukarela orang boleh mengusulkan untuk menunda usia pensiun. Provinsi lain sepertinya menunggu uji coba di Jiangsu. Kini, China tengah berusaha mengelola masalah demografi sebagai warisan kebijakan masa lalu.