Kalender China menujumkan Naga Kayu sebagai naga berimajinasi hebat yang selalu berjuang menuntaskan tugasnya.
Oleh
LYNDA IBRAHIM
·5 menit baca
Lagi sepekan, tebak apa yang akan datang? Angka seratus untuk yang menjawab tahun baru Lunar. Tepatnya, tahun Naga berelemen kayu apabila spesifik mengikuti penanggalan bulan China.
Naga adalah hewan mistis yang telah mengaduk imajinasi manusia sekian milenial. Tidak hanya disebut di mitologi China kuno, tetapi juga di mitologi Yunani kuno, Nordik kuno, dan bahkan di cerita rakyat banyak suku bangsa Afrika dan Polinesia. Naga umumnya diilustrasikan sebagai makhluk besar bertubuh mirip kadal atau ular, kadang bertanduk dan berkaki depan. Dengan pengecualian China kuno, jamak mitologi menyebut naga memiliki sayap. Selain dinarasikan sebagai penyembur api di udara dan daratan, beberapa mitologi mengisahkan naga perairan yang tak selalu memicu kebakaran. Dalam lagu anak-anak dari film kartun berjudul sama yang dirilis 1978, Puff the Magic Dragon, seekor naga bernama Puff dikisahkan hidup di laut dekat Honah Lee dan bersahabat dengan bocah bernama Jackie Paper.
Bukan hanya secara fisik, mitologi juga membedakan karakteristik. China kuno mendudukkan naga sebagai hewan terbesar penuh keajaiban, sumber kebijaksanaan dan kejayaan. Naga dihubungkan dengan angka sembilan, perlambang nirwana, menelurkan istilah Sembilan Naga keturunan Raja Naga. Apabila dulu hanya kaisar Tiongkok dan pejabat tertingginya yang boleh mengenakan jubah berbordir sembilan naga, sekarang istilah yang sama kerap dikaitkan dengan wilayah Kowloon di Hong Kong dan sekelompok pengusaha Tionghoa di Indonesia.
Suku Tsonga di selatan Mozambik dan Afrika Selatan memiliki kisah Masingi, naga penyembuh yang hidup di sarang tanpa noda. Ljubljana memelihara legenda naga yang setelah dikalahkan pendiri kota, Jason dan pelaut Argonauts, beralih menjadi pelindung kastil di atas bukit. Dalam salah satu perjalanan terakhir saya dengan almarhum ayah, kami mengunjungi kastil Abad Pertengahan dengan pemandangan ke seantero ibu kota Slovenia itu. Naga dan kastil membentuk lambang Ljubljana sampai sekarang.
Pada sisi etimologi, draco, kata naga dalam bahasa Latin, dipakai Sigismund of Luxembourg untuk membentuk ikatan ksatria pembela Kristiani, Societas Draconistarum, pada 1408. Sigismund saat itu raja Hongaria dan Kroasia sebelum menjadi Kaisar Roma seperempat abad kemudian. Para anggota terpilih ikatan ini kerap dapat julukan dracul, seperti Vlad II menjadi Vlad Dracul, dan putra-putranya mendapat imbuhan dracula (anak dracul). Putra dari Vlad Dracul, Vlad the Impaler, dipanggil Vlad Dracula.
Tak semua naga konsisten mulia. Mitologi Soninke di Afrika Barat mengenal Bida, naga yang keluar melindungi dari lawan, tetapi ke dalam menginjak rakyatnya. Seketika mengingatkan saya akan benevolent dictator, konsep penguasa tanpa demokrasi demi kemaslahatan bersama yang, ehem, dipraktikkan salah satu negara jiran.
Dalam mitologi lainnya, naga gamblang digambarkan sebagai makhluk besar pembawa marabahaya. Menyemburkan api sambil terbang, ekor panjangnya ampuh menyabet kiri- kanan. Suku Nyanga di Kongo mengenal Kirimu, naga berperut buncit berkepala tujuh, sementara Hikayat 1001 Malam menceritakan naga jahat Zahhak dalam salah satu babaknya. Naga Taniwha dalam mitologi Maori berdiam di perairan berarus kejam, siap menjebak korban. Mitologi Yunani kuno menyajikan heroisme ksatria Heracles membasmi Ladon dan Lernaean Hydra, anak naga Typhon yang bernafsu menggulingkan kekuasaan Zeus.
Dalam Beowulf, prosa yang berhulu pada budaya Nordik kuno dan bermuara di literatur Inggris kuno, naga adalah monster ketiga yang ditundukkan ksatria Beowulf sebelum ia sendiri tewas. Naga dalam Beowulf menginspirasi JRR Tolkiens menciptakan Smaug, naga serakah yang menduduki istana penuh emas Erebor, dalam novel fantasi The Hobbit. Penulis lain, George R R Martin, menjadikan naga sebagai basis kekuatan politik klan Targaryen, dinasti bangsawan penunggang naga, dalam serial novel fantasi A Song of Ice and Fire yang diadaptasi ke layar TV sebagai Game of Thrones.
Tak heran kalau label pembinasa naga, dragon slayer, berkonotasi hebat dalam dunia Barat, sementara kata naga sendiri cenderung sebaliknya. Kata draco disematkan JK Rowling ke Draco Malfoy, anak keluarga berengsek sekutu penyihir keji Voldemort yang memelihara ular pelahap bernama Nagini. Kata yang sama konon juga dipakai Martin sebagai dasar ”Dracarys!”, instruksi kepada naga-naga Targaryen untuk membumihanguskan lawan. Bahkan julukan Dracula sudah sekian abad tak lagi merujuk kepada putra dari ksatria pembela iman, tapi pada makhluk bertaring pengisap darah.
Kembali ke 2024, naga apa yang akan kita jumpai? Kalender China menujumkan Naga Kayu sebagai naga berimajinasi hebat yang selalu berjuang menuntaskan tugasnya. Walau ia cenderung lebih mau mendengarkan ketimbang naga lainnya saat berargumen, ia tetap mampu bersikeras.
Tapi apakah astrologi banyak berarti, mengingat pada Tahun Baru Lunar ini rakyat berkesempatan memilih sendiri? Naga seperti apa yang akan dipilih mewakili aspirasi dan menjalankan mandat? Pelindung, penyembuh, pembawa berkah dan kejayaan, bila pilihan itu ada? Atau pengemban tugas seperti naga-naga Targaryen, yang baik-buruknya ditentukan mandat yang diterima?
Mungkinkah rakyat teperdaya naga yang tampak bijak dan tenang, tetapi licik menjebak di arus dalam? Atau karena guratan kartun lucu lalu sukarela kepincut Dracula pengisap darah, Smaug serakah harta, Draco pengabdi Voldemort, Bida yang melindungi sambil merepresi, bahkan Typhon-Ladon-Hydra yang lintas generasi haus kekuasaan tak kelar-kelar?
Waktu yang akan memperlihatkan buah pilihan kita. Saya pribadi berharap menemui walau tampaknya muskil, naga terhormat seperti Puff yang melindungi bocah Jackie Paper sepanjang hidupnya, lalu menyepi masuk goa setelah Jackie Paper menua dan wafat—sadar diri eranya tamat. Atau naga sakti terakhir di dunia yang justru menjauhi keramaian karena lelah dimanipulasi manusia demi kekuasaan, seperti disuarakan oleh Sean Connery dalam film Dragonheart tahun 1996. Tak seperti karya sinema yang indah dan ideal, realita sejauh ini sering menunjukkan yang sudah merasakan kekuasaan sulit bersukarela mundur terhormat tanpa lagi cawe-cawe terlibat.
Selamat Tahun Naga Kayu 2575. Bijaklah memilah dan memilih nagamu, Indonesia.