Daftar orang terkaya di dunia menunjukkan ilmu pengetahuan dan inovasi menjadi kunci pengembangan ekonomi.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Dari manakah kekayaan berasal? Pertanyaan ini muncul ketika membaca berita orang-orang terkaya sedunia. Ribuan triliun rupiah itu datang dari mana?
Dalam Bloomberg Billionaire Index per 29 Januari 2024, pendiri perusahaan mobil listrik Tesla dan transportasi antariksa SpaceX, Elon Musk, berada paling atas. Kekayaannya 199 miliar dollar AS atau Rp 3.147 triliun. Posisi kedua ditempati Jeff Bezos, pemimpin perusahaan raksasa komputasi awan (cloud computing) dan lokapasar Amazon, dengan kekayaan 184 miliar dollar AS, atau setara Rp 2.910 triliun.
Sebagai perbandingan, pemerintah dan DPR RI memperkirakan pendapatan negara tahun 2024 sebesar Rp 2.802 triliun, sedangkan belanja negara lebih banyak, yakni Rp 3.325 triliun. Tampak kekayaan Musk dan Bezos masing-masing lebih tinggi ketimbang perkiraan pendapatan RI tahun 2024.
Dari 10 individu terkaya dalam Bloomberg Billionaire Index, hanya dua yang bergerak di bidang bukan teknologi, yaitu Bernard Arnault dan Warren Buffet. Delapan orang lainnya mendulang kekayaan dari sektor teknologi, antara lain Bill Gates (pendiri Microsoft), Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), dan Larry Page (pendiri Google). Sejak beberapa dekade terakhir, daftar orang terkaya di dunia tak lagi didominasi pengusaha otomotif dan sumber daya alam.
Sebaliknya, seperti diberitakan Kompas.id pada Selasa (30/1/2024), orang terkaya nomor satu di Indonesia, Low Tuck Kwong (27,4 miliar dollar AS atau Rp 433 triliun), mencapai posisi itu lewat usaha penambangan batubara. Ia mendulang kekayaan melalui korporasi Bayan Resources.
Kekayaan merupakan kombinasi kompleks. Di satu sisi, kekayaan (wealth) dihasilkan dari pemasukan. Seorang buruh mungkin hanya mendapat kekayaan dari pemasukan (income) berupa gaji bulanan. Namun, pemimpin perusahaan bisa jadi memperoleh kekayaan tak hanya dari pemasukan upah, tetapi juga dari dividen saham.
Di sisi lain, kekayaan ditentukan pula oleh bagaimana seseorang menggunakan hartanya. Apakah ia konsumtif? Apakah rajin menabung, mengembangkan diri lewat pendidikan, dan memberi perhatian pada inovasi?
Kekayaan orang-orang terkaya di dunia sebagian besar datang dari bisnis teknologi. Mereka telah mengerahkan sumber daya untuk riset dan inovasi. Amazon, misalnya, gencar menjalankan riset komputasi kuantum karena diyakini akan menjadi sumber pertumbuhan pada masa depan. SpaceX mati-matian melakukan riset roket agar kian murah.
Informasi, data, dan pengolahannya telah menjadi bisnis besar. Data perilaku konsumen di daerah wisata, misalnya, merupakan sumber pemasukan. Internet serta telekomunikasi menjadi tulang punggungnya. Data dari berbagai belahan dunia disimpan, dianalisis, dan diambil kesimpulannya lewat mesin komputasi berjarak ribuan kilometer jauhnya.
Intinya, daftar orang terkaya di dunia itu menunjukkan ilmu pengetahuan dan inovasi menjadi kunci pengembangan ekonomi. Di Indonesia, pemerintah perlu memastikan agar dunia usaha tidak dikuasai pemain tertentu. Biarkan persaingan dan inovasi menjadi spirit utama, bukan suap serta nepotisme.