logo Kompas.id
OpiniLepaskan Topengmu
Iklan

Lepaskan Topengmu

Topeng kebaikan dan keramahan banyak dipakai dalam masa kampanye pemilu. Semoga masyarakat pandai dan bijak bersikap.

Oleh
KOSMANTONO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-6XCeKOOcG4tyyrJBeg0-p2vu_U=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F20%2F25d046a7-2135-4858-92d6-e6ed18e091a4_jpg.jpg

Masa kampanye Pilpres 2024 sudah berjalan sejak 28 November lalu. Sebagaimana namanya, ”pesta demokrasi”, sebagian masyarakat menyambut dengan hati gembira, bisa makan nasi kotak, bisa minum susu sehat dan berjoget, melupakan sejenak kerumitan hidup sehari-hari.

Ada tokoh yang semula terlihat kaku dan berjarak tiba-tiba mahir berjoget dengan luwes. Ada pula sosok yang selama ini disebut-sebut kurang toleran mendadak berubah 180 derajat menjadi terkesan toleran atau moderat.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Budayawan Triyanto Triwikromo menulis, ada anjuran sebaiknya dalam hidup ini kita tidak bertopeng. Tidak seakan-akan, tidak pura-pura. Raja mesti hidup sebagai raja, brahmana sebagai brahmana, kesatria sebagai kesatria.

Setelah bertahun-tahun kita memakai topeng atau berwajah lain, jangan sampai orang bilang ”sekarang kelihatan aslinya”. Ketika ungkapan ”kelihatan aslinya” ditujukan kepada seseorang, berarti ada citra yang terlepas. Biasanya hal-hal yang terlepas itu hal-hal baik dan indah. Ini akan berakibat buruk bagi yang bersangkutan. Kelihatan aslinya identik dengan kelihatan jeleknya.

Topeng kebaikan dan keramahan banyak dipakai dalam masa kampanye pemilu ini. Semoga masyarakat sudah pandai dan bijak menyikapi siapa yang bertopeng dan siapa yang asli.

Kosmantono

Berkoh, Purwokerto Selatan

Toilet Duduk di ”Rest Area”

Pada November 2019, kami mengadakan perjalanan dari Depok ke Surabaya dan Malang dengan mobil melalui jalan tol yang mulus. Sayangnya kondisi jalan tol yang bagus tersebut kurang didukung dengan fasilitas tempat beristirahat (rest area) yang memadai.

Sepanjang perjalanan melalui tol yang mulus kami mampir ke rest area, sayangnya kami tidak menemukan toilet duduk yang layak. Padahal, kami membawa kakak perempuan yang sudah berusia 76 tahun yang sudah sulit untuk jongkok.

Iklan

Harapan kami di tahun yang baru ini pengelola rest area di sepanjang jalan tol telah menyediakan toilet duduk yang layak, termasuk bagi warga lanjut usia atau mengalami keterbatasan (disabilitas), di rest area. Dengan demikian, para pengguna jalan tol atau rest area merasa nyaman dan aman saat menempuh perjalanan jarak jauh.

Paul Sutaryono

Cimanggis, Depok

Pembenahan Kawasan Puncak

Lama tak melalui jalur lalu lintas melewati kawasan Puncak Pass, saya dibuat terkejut dengan kondisi jalur lalu lintas yang sangat memprihatinkan.

Terbukanya alternatif jalur tol mungkin membuat jumlah kendaraan yang melalui kawasan ini berkurang meskipun di akhir minggu atau musim liburan, pengaturan lalu lintas satu arah tetap diberlakukan. Namun, yang membuat saya prihatin adalah kondisi dua sisi jalan selepas daerah Cisarua.

Sejak memasuki kawasan berkelok sepanjang kebun teh Gunung Mas, di sepanjang jalan tampak berderet lapak dan kios penjual aneka makanan. Pada hari biasa, bukan hari libur, kios-kios itu kosong dan menghadirkan pemandangan yang kumuh dan jorok. Bedeng-bedeng rombeng menutupi jalan hingga ke Puncak, bahkan sampai ke sekitar Cipanas.

Sementara pada hari libur, mobil yang parkir seenaknya membuat macet arus lalu lintas dan berbahaya, berpotensi terjadi kecelakaan.

Dari dalam mobil kita tak bisa lagi menikmati pemandangan alam seperti dulu karena sudah terhalang oleh para penjaja buah dan makanan.

Dulu keindahan kebun teh dan jalan berkelok di sekitar Puncak menjadi pesona kawasan ini. Selain hawa yang sejuk, kawasan kebun teh memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kini pemandangan indah itu sudah hilang.

Harapan kami Pemerintah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur memikirkan pembenahan kawasan Puncak dan sekitarnya. Juga memberi perhatian khusus kepada para penjual atau pedagang kecil di kawasan Puncak.

Seperti banyak tempat istirahat (rest area) modern yang dibangun di sekitar jalan tol, rasanya menyediakan lokasi khusus UMKM terpadu bukan hal yang sulit.

Renville Almatsier

Ciputat, Tangerang Selatan

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000