logo Kompas.id
OpiniDebat Capres-Cawapres
Iklan

Debat Capres-Cawapres

Debat sebenarnya bertujuan agar para pemilih bisa melihat karakter capres dan cawapres, mengukur kemampuan mereka.

Oleh
SAMESTO NITISASTRO
· 2 menit baca
Ketiga calon presiden mengangkat tangan bersama seusai mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ketiga calon presiden mengangkat tangan bersama seusai mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Debat calon presiden dan calon wakil presiden di Indonesia sudah diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum sejak pemilu secara langsung pertama kali dilangsungkan pada 2004.

Pada acara debat 2004, 2009, 2014, dan 2019 lebih banyak hal umum yang menjadi topik pembahasan. Peserta memberikan penjelasan secara normatif. Moderator tidak diperbolehkan mengelaborasi/mengomentari pernyataan calon. Maka, ada kalanya, topik dan penjelasan tak searah.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Menurut sejumlah studi, debat capres-cawapres umumnya tak banyak berpengaruh pada keputusan para pemilih, terutama pemilih yang sudah mempunyai patron.

Di Filipina, pada pilpres 2022, Ferdinand Marcos Jr (Bongbong) berulang kali menolak berdebat secara terbuka dengan para pesaingnya di berbagai kesempatan. Bahkan, dalam acara resmi yang diadakan komisi pemilihan umum. Namun, yang terjadi? Tak ada yang bisa menahan laju Bongbong untuk terpilih menjadi presiden.

Debat sebenarnya bertujuan agar para pemilih bisa melihat karakter capres dan cawapres, mengukur kemampuan mereka dalam membuat analisis, merumuskan pikiran serta strategi dalam memecahkan masalah-masalah besar. Bukan sekadar panggung mengobral janji, seperti pertunjukan tanpa makna.

Debat capres seperti di Amerika Serikat adalah debat yang sesungguhnya. Ada baiknya KPU menjadikannya sebagai acuan. Dalam debat ini, berbagai topik penting dan strategis dibahas secara terbuka.

Iklan

Pada Pilpres 2024 di Indonesia, debat pertama capres dan debat pertama cawapres tidak berbeda dengan debat-debat sebelumnya. Barangkali debat berikutnya perlu dikemas lebih baik agar tidak membosankan; para calon bisa menggaet pemilih yang saat ini masih bimbang dan belum menentukan pilihan.

SAMESTO NITISASTRO

Perumahan Pesona Khayangan, Depok

Bahasa Jurnal

Bahasa Indonesia sekarang sudah menjadi satu di antara sepuluh bahasa resmi dalam Sidang Umum (SU) UNESCO. Tentulah yang dimaksudkan ialah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (BIBB). Di ISO/UNESCO, bahasa-bahasa yang seperti BIBB itu disebut linguistically proper.

Pengakuan UNESCO tersebut harus memacu media massa (cetak dan elektronik) kita untuk memperbaiki bahasanya sehingga kian menjadi BIBB.

Ragam akademik dan ragam teknis-ilmiah dari BIBB juga harus dibina dan dikembangkan terus. BRIN serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa perlu bekerja sama dan bekerja keras agar kelak BIBB ragam teknis/ilmiah menjadi bahasa jurnal ilmiah internasional.

L Wilardjo

Klaseman, Salatiga

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000