logo Kompas.id
OpiniPendidikan Multikultural di...
Iklan

Pendidikan Multikultural di Perguruan Tinggi

Rentetan kasus penolakan pendirian rumah ibadah menunjukkan bahwa kemajemukan baru sebatas fakta, belum menjadi norma.

Oleh
SITI MURTININGSIH
· 5 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Barangkali sudah menjadi klise yang diulang-ulang ribuan kali bahwa kita adalah masyarakat yang majemuk, baik secara suku, bahasa, maupun agama atau keyakinan. Oleh karena itu, untuk merekatkan kemajemukan itu, kita membangun bangsa ini dengan spirit Bhinneka Tunggal Ika.

Namun, sayangnya, Bhinneka Tunggal Ika sering kali hanya menjadi slogan kosong belaka. Hingga kini kita masih sering menemukan kasus diskriminasi, terutama yang berbasis agama atau keyakinan.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000