Pemerintah perlu membuat iklim kondusif bagi munculnya inovasi baru dengan memberikan jaminan atas persaingan yang adil
Oleh
SIWI NUGRAHENI
·3 menit baca
Acara Kick Andy 3 Desember 2023 yang lalu menampilkan dua orang istimewa, Lasiyo Syaefudin dan Edy Purwoko. Keduanya penduduk yang karyanya sangat berarti bagi warga desanya. Mbah Lasiyo, pria lulusan SMP ini dijuluki profesor pisang karena kegiatannya mengembangkan berbagai varietas pisang secara organik telah memberi inspirasi bagi banyak petani lain untuk menanam pisang hasil karyanya.
Bahkan, sejak belasan tahun yang lalu, warga Desa Sidomulyo, Kabupaten Bantul, ini telah dikenal di kalangan para petani di wilayahnya sebagai peracik pestisida nabati dan mikro-organisme pengurai kompos. Sebagai pendukung pertanian organik, Mbah Lasiyo memiliki bermacam formula pestisida nabati untuk serangan hama yang spesifik. Mbah Lasiyo meningkatkan produktivitas lahan pisang tanpa merusak lingkungan.
Edy Purwoko punya cerita sedikit berbeda. Warga Desa Bulurejo, Kabupaten Banyuwangi, ini menemukan cara budidaya buah naga yang mampu meningkatkan produksinya hingga dua kali lipat. Dengan menandai masa panen dan masa paceklik buah naga, Edy menyimpulkan bahwa sinar matahari menjadi faktor utama dua kondisi tersebut. Dari hasil pengamatannya, sinar lampu dapat menggantikan sinar matahari, dan dari situlah Edy melakukan uji coba dengan menyinari kebun buah naga miliknya dengan lampu LED.
Kini bukan hanya kebun miliknya yang menggunakan lampu listrik, tetapi juga kebun-kebun milik petani lain menjadikan buah naga tak lagi mengenal musim sehingga produktivitas per tahun kebun buah naga meningkat menjadi dua kali lipat.
Kisah lain datang dari Desa Sukorejo, Kabupaten Blitar. Iwan Pitono, petani penemu benih jagung yang tahan kekeringan, sekaligus tahan genangan air, penggunaan pupuknya dapat dipangkas menjadi setengahnya, tetapi produktivitasnya lebih tinggi, dan umur yang lebih pendek. Jagung Bagaspati namanya. Dengan berbagai keunggulan jagung Bagaspati, Iwan memenangi Lomba Kreativitas Inovasi dan Teknologi 2023 Kabupaten Blitar.
Perjalanan panjang Iwan menemukan benih jagung Bagaspati diawali dengan kepeduliannya akan keterbatasan persediaan jagung bagi peternakan ayam di daerahnya. Di sisi lain, tempat tinggalnya di Blitar adalah daerah kering dan sulit air. Kini benih jagung Bagaspati sudah diujicobakan di sejumlah wilayah, tidak hanya di Jawa Timur (seperti Tuban, Jember, dan Trenggalek), tetapi juga di wilayah lain, seperti Sumatera Utara, Lampung, Bali, NTB, NTT, dan Papua.
Tak hanya perorangan, cerita tentang peran teknologi dalam membangun desa juga saya temukan dari kiprah PT Agrikencana Perkasa. Perusahaan yang bergerak di bidang bioteknologi dan agroindustri ini adalah produsen berbagai sarana produksi pertanian, seperti pupuk, pakan ternak, probiotik, dan pestisida. Semuanya organik. Beberapa petani yang menggunakan produknya mengaku produksinya meningkat tajam.
Salah seorang petani bercerita bahwa produksi padi organik hasil sawahnya mencapai 13 ton per hektar per musim tanam, begitu pula singkong yang dapat menghasilkan jauh di atas produktivitas rata-rata. Satu pohon dapat menghasilkan 10 kilogram, bahkan ada yang sampai 26 kilogram. Keunikan perusahaan ini adalah upayanya dalam menggunakan bahan-bahan yang awalnya adalah limbah. Dalam produksi pakan ternak, misalnya, mereka menggunakan limbah daun jati kering dalam campurannya.
Salah seorang petani bercerita bahwa produksi padi organik hasil sawahnya mencapai 13 ton per hektar per musim tanam
Minyak sacha inchi dalam ramuan pakan ayam menghasilkan telur yang tinggi kandungan omega-3. Tak hanya dalam hal meningkatkan produktivitas, PT Agrikencana Perkasa juga bergerak di bidang pengolahan limbah. Ketika saya berkunjung ke pabriknya di Desa Dlimas, Kabupaten Klaten, pengelola perusahaan sedang melayani peternak itik yang mencari solusi menghilangkan bau kotoran ternaknya.
Empat kisah di atas adalah contoh penerapan teknologi dalam produksi pertanian di desa. Dalam Ilmu Ekonomi, teknologi berperan dalam meningkatkan kinerja input lain. Teknologi akan meningkatkan kemampuan produksi dari penggunaan tenaga kerja dan modal yang sama. Teknologi juga dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, inovasi yang melahirkan teknologi wajib didorong.
Persaingan adil
Hal utama yang perlu dilakukan pemerintah adalah membuat iklim kondusif bagi munculnya inovasi-inovasi baru di Indonesia adalah dengan memberikan jaminan atas persaingan yang adil. Penggunaan teknologi baru akan menjadi pesaing teknologi lama. Akan ada keengganan dari beberapa pihak, terutama yang berpotensi terkena dampak negatifnya. Persaingan yang adil artinya memberi kesempatan pada inovator menerapkan hasil temuannya secara luas.
Iwan, penemu benih Jagung Bagaspati, sempat mengungkapkan kekhawatirannya akan risiko berurusan dengan pihak penegak hukum karena berpotensi melanggar UU No 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Ada larangan menjual benih tanpa sertifikasi, sementara biaya sertifikasi tidak murah. Kekhawatiran Iwan menjadi sinyal bahwa inovasi baru belum tentu menjadi kabar baik bagi semua pihak. Pemerintah pada semua tingkat wajib menihilkan kekhawatiran tersebut.