logo Kompas.id
OpiniApa Jadinya Ketika Kultur...
Iklan

Apa Jadinya Ketika Kultur Tokopedia "Kawin" dengan Tiktok?

Soal kultur kadang dianggap remeh, tetapi sebenarnya kultur dan nilai-nilai perusahaan menjadi semacam bahan bakar bagi setiap karyawan dalam bekerja.

Oleh
ANDREAS MARYOTO
· 3 menit baca
Andreas Maryoto
ILHAM KHOIRI

Andreas Maryoto

Urusan merger dan akuisi tidaklah sederhana. Tingkat keberhasilannya sangat rendah. Pascamerger antara Gojek dan Tokopedia dua tahun lalu yang kemudian membentuk Goto ternyata menyisakan masalah. Kultur kedua perusahaan tidak mudah dipertemukan. Kini Tokopedia sudah lepas dari sangkar Goto. Namun, kemudian Tiktok menjadi pemegang saham mayoritas di Tokopedia. Tiktok pasti akan menempatkan beberapa orangnya di Tokopedia. Apakah kedua kultur perusahaan bisa dipertemukan?

Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Tiktok, aplikasi milik perusahaan raksasa teknologi China, ByteDance, bakal menyuntikkan investasi lebih dari 1,5 miliar dollar AS atau Rp 23,38 triliun dalam jangka panjang ke Tokopedia sekaligus mengambil alih saham mayoritas aplikasi lokapasar itu. Rencana kemitraan strategis Goto melalui Tokopedia dimulai dengan konsultasi terlebih dulu dengan pemerintah. Bisnis Tokopedia dan Tiktok Shop Indonesia ini akan dikombinasikan di bawah entitas Tokopedia.

Editor:
ANDREAS MARYOTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000