Perlengkapan Medis di Rumah
Sejumlah alat kesehatan sederhana tapi penting perlu disediakan di rumah, seperti tensimeter, timbangan berat badan, dan termometer.
Kami serumah lima orang. Ibu saya yang berumur 72 tahun menderita darah tinggi dan diabetes. Suami saya mengalami kegemukan. Beratnya 95 kg dengan tinggi 165 cm. Saya sendiri penderita autoimun, tetapi masih ringan, sekarang hanya dianjurkan minum vitamin D3 dosis tinggi. Dua anak saya masih mahasiswa dan mereka sehat-sehat saja, tetapi anak saya yang perempuan juga mengalami obesitas.
Sebagai ibu rumah tangga saya mempunyai asisten rumah tangga, tugasnya membersihkan rumah dan mencuci. Dia juga membantu saya memasak, tetapi saya yang memasak. Saya yang mengatur menu sehari-hari, terutama sekali menjaga agar ibu saya makan sesuai dengan anjuran pakar gizi.
Pagi-pagi saya juga menemani ibu jalan kaki seputar permukiman. Suami saya pagi-pagi sudah berangkat dan dia berolahraga pada sore hari. Anak-anak mempunyai jadwal olahraganya sendiri dan biasanya berolahraga dengan teman-temannya.
Sering kali kita menyaksikan di rumah-rumah orang yang berpenghasilan tinggi terdapat berbagai peralatan rumah tangga yang mahal, tetapi tidak ada alat medis yang sederhana.
Rumah kami agak di pinggir kota, tetapi halamannya cukup luas. Di halaman belakang kami menanam sayuran dan buah. Lumayan buat konsumsi sehari-hari dan sekaligus menjadikan rumah lebih sejuk.
Belakangan ini saya juga memelihara sansevieria (tanaman lidah mertua) di dalam rumah, di ruang tamu, dan ruang keluarga. Sansevieria mudah ditanam di pot dan pemeliharaannya juga mudah. Manfaat sansevieria yang saya ketahui adalah menyegarkan udara karena mampu menyerap karbon dioksida.
Peralatan di rumah kami sederhana. Memang ada televisi, lemari pendingin, dan AC untuk kamar anak-anak. Anak-anak juga memerlukan laptop untuk kuliah. Di dapur peralatan juga sederhana saja karena penghasilan suami saya tidaklah besar. Kami hidup cukup, tetapi tak dapat membeli alat-alat rumah tangga yang mahal.
Sejak ibu diketahui menderita diabetes, saya banyak membaca artikel kesehatan, terutama sekali yang berasal dari perhimpunan dokter dan Kementerian Kesehatan. Saya menghindari membaca artikel yang penulisnya tidak jelas karena khawatir informasinya kurang tepat.
Sebagai ibu rumah tangga, saya berusaha menerapkan apa yang saya pahami tentang kesehatan dalam kehidupan keluarga kami. Untuk diabetes melitus ibu perlu pengendalian gula darah yang baik. Makanan harus diatur, olahraga, dan obat pengendali gula darah harus diminum teratur sesuai dengan dosis.
Baca juga: Merawat Pasien di Rumah
Saya juga memantau gula darah ibu di rumah dengan alat pemeriksaan gula darah sederhana. Setiap hari saya mengukur tekanan darah ibu, suami saya, dan saya. Hasilnya saya catat di buku kecil. Hasil pemeriksaan gula darah ibu juga saya catat secara teratur dan selalu saya bawa dan tunjukkan ke dokter sewaktu berkonsultasi.
Kami mempunyai timbangan berat badan digital yang dipakai bersama sekeluarga, tetapi setiap orang, kecuali, ibu harus mencatat berat badannya setiap hari di catatan masing-masing. Suami saya berat badannya naik turun karena banyak makan di luar rumah. Setiap konsultasi ke dokter dia selalu dianjurkan menurunkan berat badan, tetapi sampai sekarang penurunan berat badannya belum berhasil baik.
Berat badan saya menetap dan masih terhitung normal. Anak perempuan saya, meski dengan susah payah, berhasil menurunkan berat badan walaupun belum mencapai nilai normal.
Saya mohon pendapat Dokter bagaimana penyediaan alat medis di rumah. Alat kedokteran apa yang diperlukan? Apakah tidak perlu dianjurkan agar setiap rumah punya alat kedokteran untuk memantau berat badan, tekanan darah, dan sebagainya? Mohon penjelasan Dokter. Terima kasih.
J di B
Wah, Anda sebagai ibu rumah tangga mempunyai kepedulian tinggi terhadap kesehatan keluarga. Semoga ibu-ibu rumah tangga lain juga dapat bersikap seperti Anda. Untuk memelihara kesehatan penting mengamalkan kebiasaan hidup sehat. Mengatur makan, berolahraga, tidur cukup, dan hidup gembira; berpikiran positif menghadapi persoalan hidup sehari-sehari.
Banyak penderita penyakit kronis, misalnya penderita diabetes, yang tidak memantau perjalanan penyakitnya dengan baik, jarang berkonsultasi dengan dokter, tak mengatur makanan, malas berolahraga, dan kadang-kadang tidak meminum obat secara teratur. Akibatnya, gula darah selalu tinggi tak terpantau.
Dalam waktu lama keadaan ini akan mengakibatkan komplikasi, seperti fungsi ginjal terganggu, penglihatan menurun, atau timbul penyakit jantung koroner. Penderita diabetes melitus yang mampu mengendalikan gula darah secara baik akan terhindar dari berbagai komplikasi tersebut.
Peran keluarga
Keluarga dapat mendukung pengendalian penyakit kronis dengan mengingatkan tentang makanan, olahraga yang diperlukan, atau konsultasi ke dokter secara teratur. Pada era kedokteran sekarang ini sudah ada alat-alat kedokteran sederhana, tidak mahal, dan mudah digunakan bukan oleh tenaga kesehatan.
Baca juga: Lebih Mudah, Ukur Tekanan Darah Cukup dengan Klip di Jari
Anda telah memberi contoh bagaimana timbangan berat badan dan tensimeter dapat bermanfaat dalam memantau kesehatan keluarga. Sebenarnya juga diperlukan alat pengukur suhu badan (termometer). Ada juga alat yang amat sederhana, yaitu alat pengukur lingkar perut dari kain. Alat ukur ini amat murah, tetapi diperlukan untuk mengetahui apakah lingkar perut kita melebihi nilai normal, bagi perempuan 80 cm dan laki-laki 90 cm.
Jika ada penyakit khusus, misalnya diabetes seperti ibu Anda, tentu baik punya alat pengukur gula darah di rumah. Semuanya relatif tidak mahal dan dapat dimanfaatkan oleh keluarga.
Jumlah penderita gagal ginjal kronis yang harus menjalani hemodialisis (cuci darah) dewasa ini semakin meningkat. Salah satu penyebab utama gagal ginjal kronis yang berat ini adalah diabetes melitus. Jika diabetes melitus dapat terkendali dengan baik, komplikasi ginjal ini dapat dicegah.
Sering kali kita menyaksikan di rumah-rumah orang yang berpenghasilan tinggi terdapat berbagai peralatan rumah tangga yang mahal, tetapi tidak ada alat medis yang sederhana. Kita juga menyaksikan di berbagai kamar hotel bintang lima tersedia alat-alat yang diperlukan tamu hotel, mulai dari sandal, kimono, sampai pengering rambut. Namun, belum banyak kamar hotel yang dilengkapi dengan timbangan berat badan, apalagi tensimeter.
Baca juga: Hotel Bersolek Sesuai Protokol Kesehatan
Saya juga menggarisbawahi sikap Anda dalam mencari informasi kesehatan yang benar dan bermanfaat. Di media sosial banyak sekali informasi kesehatan, termasuk informasi menghebohkan, tetapi tak benar. Lihatlah berapa banyak unggahan di media sosial yang menginformasikan penyembuhan diabetes melitus tanpa pengaturan makan dan obat-obat, cukup minum obat atau cara pengobatan tertentu diabetes sembuh.
Di negeri kita saja jumlah penderita diabetes lebih dari 10 juta orang. Mereka tentu tertarik dan ingin mencoba, padahal berita tersebut belum dibuktikan dengan baik. Jika ada peneliti yang mampu menyembuhkan diabetes melitus, tentu sudah lama mendapatkan penghargaan Nobel kedokteran.
Nah, seperti pesan Anda, saya menganjurkan jagalah kesehatan keluarga kita dengan menyimak informasi kedokteran yang benar dan menyediakan peralatan medis sederhana di rumah untuk mendukung gaya hidup sehat keluarga kita.
Samsuridjal Djauzi, Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta