Sejak kasus pertama 20 Agustus 2022, kini 24 orang terkonfirmasi cacar monyet. Upaya pencegahan perlu dilakukan bersama.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Selain di DKI Jakarta, seperti diberitakan harian Kompas edisi Selasa (31/10/2023), cacar monyet juga diderita pasien di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Banten, serta Bandung, Jawa Barat.
Pemerintah sudah melaksanakan tugasnya melalui Kementerian Kesehatan. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, bertambahnya kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di masyarakat semakin memperkuat kewaspadaan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut. Upaya surveilans dan edukasi juga semakin ditingkatkan di masyarakat.
Koordinasi pemerintah pusat dan daerah juga sudah dilakukan melalui surat edaran yang dilayangkan ke semua provinsi. Pemerintah provinsi diminta meningkatkan kewaspadaan petugas, edukasi ke masyarakat tentang gejala dan tanda, serta vaksinasi.
Namun, khusus upaya pencegahan melalui vaksinasi, sementara masih dilakukan di Jakarta. Saat ini, ketersediaan vaksin Mpox di Indonesia sekitar 1.000 dosis. Vaksin itu diberikan kepada 477 orang dengan masing-masing mendapatkan dua dosis. Stok vaksin akan ditambah dari bantuan ASEAN sebanyak 2.000 dosis. Vaksin tersebut akan diberikan kepada kelompok berisiko dan kontak erat. Kelompok berisiko yang saat ini paling banyak ditemukan tertular Mpox adalah pada kelompok laki-laki yang berhubungan seksual dengan sejenis.
Bertambahnya kasus cacar monyet di Indonesia menambah jumlah kasus secara global. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbaru, sejak 1 Januari 2022 hingga 30 September 2023, sudah muncul 91.123 kasus Mpox, termasuk 157 kematian yang dilaporkan dari 115 negara. Sebanyak 868 kasus baru dilaporkan pada September 2023, turun 16 persen dari jumlah kasus baru yang dilaporkan pada bulan sebelumnya. Kasus terbanyak selama sebulan terakhir dilaporkan dari kawasan Pasifik Barat (45 persen) dan Eropa (26,4 persen).
Harian ini untuk ke sekian kali mengangkat isu cacar monyet melalui Tajuk Rencana karena pentingnya penyakit ini menjadi perhatian bersama. Saat muncul kasus pertama kali Agustus 2022, kita mengingatkan perlunya pengawasan pelaku perjalanan, terutama dari negara yang tertular, hingga menyiapkan tata laksana pengobatan dan vaksinnya.
Kita mengapresiasi kesigapan Kementerian Kesehatan untuk mencegah penularan dan mengendalikan penyakit ini melalui vaksinasi. Tanggung jawab pencegahan dan pengendalian cacar monyet juga berada di pundak masyarakat. Kita mendukung program pemerintah untuk menyukseskan vaksinasi sehingga penularan lebih luas dapat dicegah.
Editor:
PAULUS TRI AGUNG KRISTANTO, ANTONIUS TOMY TRINUGROHO