Kaesang adalah sebuah fenomena politik anak muda Indonesia saat ini dan bisa dikategorikan sebagai ”pemimpin momentum”. Keberhasilannya bakal diuji oleh waktu dan tantangan.
Oleh
BUDI SARTONO SOETIARDJO
·1 menit baca
Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, saat ini menjadi perbincangan banyak orang. Baru dua hari memperoleh kartu tanda anggota (KTA) sebuah parpol, langsung diangkat menjadi ketua umum.
Banyak komentar tentang ini, dari yang memuji hingga yang nyinyir. Semua sah-sah saja, sesuai perspektif dan preferensi mereka terhadap sosok Kaesang. Namun, yang perlu digarisbawahi, pemimpin masa depan butuh banyak pengalaman dan pengayaan, dan itu pasti butuh proses.
Seorang pemimpin juga harus futuristik, mampu membaca tren dan arah masa depan dengan berbagai tantangannya, bukan hanya copy paste keberhasilan program-program orang lain. Dunia politik bukan dunia bisnis walaupun saat ini banyak pelaku bisnis sukses terjun ke dunia politik. Sepak terjang seorang pemimpin tak bisa dilepaskan dari rekam jejaknya walaupun hanya seujung kuku.
Kaesang adalah sebuah fenomena politik anak muda Indonesia saat ini dan bisa dikategorikan sebagai ”pemimpin momentum”. Kaesang tampil di saat yang tepat, kalau tidak mau disebut sebagai serba kebetulan. Perjalanan Kaesang masih panjang. Keberhasilannya bakal diuji oleh waktu dan tantangan.
Akan terlihat kelak, genuinitas seorang Kaesang. Apakah ia hanya akan menjadi bayang-bayang ayahnya, atau justru akan tampil serta berkarya lebih baik bagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, jauh melebihi orangtuanya.
Sampai dengan hari ketiga sejak pembukaan Asian Games 2023 di Hangzhou, China, TVRI Sport tidak kunjung menyiarkan pertandingan dan perlombaan pekan olahraga akbar milik bangsa-bangsa Asia tersebut.
Stasiun televisi milik pemerintah ini malah menyiarkan acara pertandingan golf; perlombaan selancar dan e-sport, yang sesungguhnya tidak terlalu populer di tengah masyarakat kita. Apakah TVRI Sport harus diserahkan kepada swasta saja agar dapat dikelola secara profesional untuk membantu memajukan olahraga nasional, sekaligus mengurangi pengeluaran anggaran negara?